RADARCIREBON.TV – Pj Wali Kota Cirebon Drs H Agus Mulyadi MSi menghadiri High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) se-Wilayah Ciayumajakuning di Ruang Serbaguna Sasana Gunung Djati, Kantor Perwakilan BI Cirebon, Kamis (20/2/2024).
Kegiatan dihadiri para kepala daerah atau yang mewakili sewilayah Ciayumajakuning. Dalam pemaparannya, Pj Wali Kota menyampaikan selama bulan Januari 2024, Kota Cirebon mengalami Inflasi month to month dan inflasi year to date (y.t.d.) masing-masing sebesar 0,04 %. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi pada bulan Januari tahun 2023 sebesar 1,17 %.
“Alhamdulillaah Kota Cirebon paling rendah se Jawa Barat. Strategi pengendalian inflasi sejauh ini sudah berjalan dengan baik,” ujarnya.
Baca Juga:Menelusuri Kehidupan Suku Papua di Indonesia, Tantangannya Hingga Pelestarian BudayanyaMenelusuri Keanekaragaman Budaya: Eksplorasi Suku Sunda di Indonesia
Sebagai upaya pengendalian inflasi di tahun 2024, Kota Cirebon memiliki beberapa program. Pertama, Pemda Kota Cirebon menugaskan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perumda Pasar Berintan untuk menjadi operator Warung Peduli Inflasi. Warung tersebut akan menjadi bagian dari embrio untuk BUMD Pangan.
“Rencana Launching Warung Peduli Inflasi
pada minggu pertama Maret 2024,” ucap Pj Wali Kota.
Pj Wali Kota menjelaskan, warung peduli inflasi tersebut akan memperkuat kerja sama antar daerah dan menjadi simpul distribusi yang menyambungkan antara produsen ke pedagang.
“Jadi produsen bisa langsung ke konsumen itu bisa difasilitasi oleh warung inflasi dan harga komoditas tetap terkendali,” tuturnya.
Tidak hanya itu, program lain yang dilakukan dalam pengendalian inflasi di Kota Cirebon yaitu lahan abadi di Cibogo, Argasunya, Harjamukti. Program yang diterapkan yakni penyemaian benih tanaman cabai berumur 4 minggu dengan target panen pada akhir bulan Maret sampai dengan awal nulan April sebelum Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti Idul Fitri.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Anton Pitono mengatakan, untuk pengendalian inflasi perlu adanya komitmen dan sinergi tidak hanya di level pimpinan tapi juga sampai di level teknis. Pihaknya juga melakukan penguatan asesmen dalam melakukan pemetaan potensi ketersediaan komoditas strategis.
“Sehingga kedepan semangat swasembada ketahanan pangan se-Ciayumajakuning dapat dipenuhi dengan sinergi dalam bentuk kerjasama antar daerah secara intra wilayah,” ujarnya.
Anton menjelaskan, dalam menghadapi HKBN, setiap wilayah telah menyusun rangkaian program kerja untuk memastikan ketersediaan pasokan dan kestabilan harga dapat terjaga menjelang Ramadan dan Idul Fitri tahun 2024. Diantaranya melalui peningkatan intensitas Operasi Pasar Murah (OPM) dan Gerakan Pangan Murah (GPM).
Baca Juga:Yuk! Intip Jejak Budaya dan Warisan Suku Minangkabau di IndonesiaKeberagaman dan Kekayaan Budaya Suku Dayak di Indonesia, Simak Juga Tantangan dan Pelestarian Budayanya
“Kita laksanakan juga sidak pasar, penguatan data pangan, subsidi ongkos angkut dan berbagai program pendukung lainnya,” pungkasnya.***