Pada Senin pagi tanggal 19 Februari 2024, program pelatihan berbasis kompetensi tahap pertama diresmikan oleh Plt. Bupati Kuningan, Raden Iip Hidayat, bersama Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kuningan, Dudi Pahrudin. Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya Disnakertrans Kuningan untuk memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat, serta menghadirkan inovasi baru untuk mempermudah akses pencari kerja di era digital melalui pengembangan aplikasi dan job center.
Dalam penjelasannya, Kepala Disnakertrans menyatakan bahwa tahun ini terdapat 20 paket pelatihan yang akan dilaksanakan dalam 3 tahap. Pada tahap pertama, dengan masa latihan 2 hingga 3 bulan ke depan, terdapat 80 peserta yang akan mengikuti pelatihan di BLK. Mereka akan dibagi ke dalam 5 paket pelatihan, yaitu pemasangan instalasi otomasi listrik industri, pelatihan operator jahit A1, latihan pengerjaan finishing dengan teknik semprot, practical office advance, dan teknisi seluler.
Bupati dan Kepala Dinas berharap agar seluruh peserta mampu bersaing di dunia kerja maupun berwirausaha setelah lulus dari pelatihan ini. Kepala UPTD BLK juga mengakui bahwa minat untuk mengikuti pelatihan berbasis kompetisi terus meningkat setiap tahunnya. Proses rekrutmen calon peserta untuk tahap pertama telah dilaksanakan 2 pekan lalu, dengan jumlah pendaftar mencapai 388 orang melalui pendaftaran online. Setelah melalui tahap rekrutmen tes tertulis dan wawancara, kuota tahap pertama yang dibutuhkan sebanyak 80 peserta, sehingga setiap paket yang tersedia akan diisi sekitar 16 orang sesuai dengan sarana yang dimiliki Disnakertrans saat ini.
Baca Juga:Pleno Terbuka Rekapitulasi Suara Di Kecamatan KedawungHutan Kota Sumber Masih Minim Fasilitas Publik
Selain itu, Disnakertrans Kuningan juga berupaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Sesuai dengan Perda Nomor 1 Tahun 2024 tentang pajak daerah dan retribusi daerah dari tenaga kerja asing, Kuningan memiliki potensi pendapatan sebesar 8400 US Dollar atau sekitar 131 juta Rupiah dari tenaga kerja asing yang ada di Kuningan. Sejumlah tenaga kerja asing tersebut direkrut pada bagian tertentu di industri penanaman modal asing, seperti di perusahaan asal Korea di Kecamatan Cidahu dan perusahaan asal Jepang di Kecamatan Cilimus.