RADARCIREBON.TV – Tantrum adalah salah satu aspek yang umum terjadi dalam perkembangan anak. Perilaku ini seringkali mengejutkan, melelahkan, dan membingungkan bagi para orangtua. Tantrum adalah momen di mana anak merasa frustrasi, marah, atau kecewa secara intens, dan reaksi emosional ini seringkali diungkapkan dalam bentuk kemarahan, menangis, berteriak, atau bahkan melampiaskan dengan melempar barang.
Apa Itu Tantrum?
Tantrum adalah respons emosional yang ekstrem dari anak yang masih dalam masa perkembangan. Tantrum biasanya terjadi ketika anak merasa kesulitan mengungkapkan kebutuhan, keinginan, atau emosi mereka dengan kata-kata atau cara yang lebih dewasa.
Mereka mungkin tidak memiliki keterampilan komunikasi atau kontrol emosi yang matang, sehingga tantrum menjadi cara mereka untuk mengekspresikan ketidakpuasan atau frustrasi.
Baca Juga:Panduan Mendidik Anak Berdasarkan Usia: Memahami Kebutuhan MerekaMengenal Pola Asuh Orang Tua yang Baik dan Benar: Fondasi bagi Pertumbuhan Anak
Mengapa Anak Melakukan Tantrum?
Ada beberapa alasan yang mendasari perilaku tantrum pada anak:
Ketidakmampuan Berkomunikasi: Anak-anak yang belum memiliki keterampilan bahasa yang cukup untuk mengungkapkan kebutuhan atau keinginan mereka cenderung mer
asa frustasi. Tanpa cara yang efektif untuk berkomunikasi, tantrum mungkin menjadi satu-satunya cara untuk mengekspresikan diri.
Ketidakmampuan Mengatasi Emosi: Anak-anak masih belajar bagaimana mengelola dan mengatasi emosi mereka. Tantrum sering kali merupakan respons dari ketidakmampuan mereka untuk mengendalikan perasaan yang intens, seperti marah, kecewa, atau frustrasi.
Pengaruh Lingkungan: Lingkungan sekitar anak dapat berperan penting dalam memicu tantrum. Hal-hal seperti perubahan rutinitas, kelelahan, kelaparan, atau stres dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya tantrum.
Pengalaman dan Pembelajaran: Anak-anak dapat belajar bahwa tantrum adalah cara yang efektif untuk mendapatkan perhatian atau memenuhi keinginan mereka. Jika tantrum sebelumnya berhasil mendapatkan respons yang diinginkan, anak mungkin cenderung mengulangi perilaku tersebut di masa depan.
Bagaimana Mengatasi Tantrum?
Meskipun tantrum bisa menjadi momen yang menantang bagi orangtua, ada beberapa strategi yang dapat membantu mengatasi atau bahkan mencegahnya:
Baca Juga:Ternyata Ini, Gaya Pengasuhan Orang Tua yang Benar Agar Anak Tidak Mengalami Eggshell ParentingVIRAL di TikTok, Eggshell Parenting Sangat Berdampak Pada Anak Loh!
Pahami Penyebabnya: Cobalah untuk mengidentifikasi apa yang memicu tantrum pada anak Anda. Apakah itu karena kelelahan, kelaparan, ketidaknyamanan, atau kekecewaan? Memahami penyebab tantrum dapat membantu Anda mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya di masa depan.
Tetap Tenang: Meskipun mungkin sulit, tetaplah tenang saat anak sedang tantrum. Menunjukkan ketenangan dan kesabaran dapat membantu menenangkan anak dan mengurangi intensitas tantrum.
Berikan Dukungan Emosional: Tunjukkan kepada anak bahwa Anda memahami perasaannya meskipun Anda tidak setuju dengan perilakunya. Berikan dukungan emosional dengan mendengarkan, memeluk, atau menghibur anak selama tantrum.
Ajarkan Keterampilan Komunikasi: Bantu anak Anda untuk mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik agar mereka dapat mengungkapkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan kata-kata. Ajarkan mereka cara-cara untuk menyelesaikan masalah atau mengatasi ketidakpuasan tanpa perlu tantrum.
Tetap Konsisten: Berlaku konsisten dalam aturan dan konsekuensi akan membantu anak memahami batasan dan mengurangi kemungkinan terjadinya tantrum.
Memberikan Pujian dan Penghargaan: Berikan pujian dan penghargaan ketika anak berhasil mengatasi emosi atau mengekspresikan keinginan mereka dengan cara yang positif dan dewasa.
Kesimpulan
Tantrum adalah bagian normal dari perkembangan anak yang masih belajar mengelola emosi dan berkomunikasi dengan efektif. Meskipun tantrum dapat menjadi momen yang menantang bagi orangtua, dengan pemahaman yang baik tentang penyebab dan strategi mengatasi, kita dapat membantu anak mengatasi dan mengurangi frekuensi tantrum mereka.
Mengingat bahwa setiap anak unik, penting bagi orangtua untuk tetap fleksibel dan mencari pendekatan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kepribadian anak masing-masing. Dengan kesabaran, dukungan, dan cinta, kita dapat membantu anak-anak kita tumbuh dan berkembang secara positif melalui masa tantrum mereka.***