Jangan Tunggu Sampai Terjadi Kerusakan! Inilah, 5 Daftar Makanan yang Dapat Merusak Otak

fastfood
Makanan yang Merusak Otak (SHUTTERSTOCK/margouillat photo)
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Otak merupakan salah satu organ terpenting pada tubuh. Maka agar bisa menjaga kesehatan otak, perlu memperhatikan asupan yang masuk ke dalam tubuh. Ada beberapa jenis makanan yang dapat merusak otak yang perlu diketahui.

Otak merupakan organ yang dapat mengontrol semua fungsi tubuh seperti detak jantung, pernapasan dan lain-lain. Agar otak masih dapat melakukan fungsinya sebagaimana mestinya, maka mengurangi atau bahkan menghindari makanan yang merusak otak, dapat meminimalisir terjadinya kerusakan.

Adapun beberapa risiko yang dapat terjadi jika terjadi kerusakan otak. Misalnya, dapat mempengaruhi daya ingat, mempengaruhi kecerdasan otak, dan lainnya. Agar bisa terhindari dari risiko tersebut, maka ketahui beberapa jenis makanan yang dapat merusak otak.

Baca Juga:8 Makanan Pengganti Nasi dengan Kalori yang Rendah Bagi Kamu yang Berencana DietJangan Sampai Salah! Ini Dia, Pilihan Wadah yang Aman untuk Menyimpan Makanan

Makanan yang Dapat Merusak Otak

1. Ikan yang Tinggi Merkuri

Ikan merupakan sumber protein dan lemak sehat yang baik untuk tubuh. Namun ada beberapa jenis ikan yang memiliki kadar merkuri yang tinggi dan bisa berubah menjadi racun untuk tubuh. Merkuri bisa ditemukan secara alami di udara, air, dan tanah.

Seseorang yang mengonsumsi ikan dengan kandungan merkuri tinggi, dapat berpotensi terpapar racun merkuri. Ada beberapa macam ikan yang mengandung merkuri tinggi seperti tilefish, ikan todak, ikan tuna mata besar, dan jenis ikan lainnya. 

2. Makanan Olahan

Makanan yang telah mendapatkan banyak proses, bisa mengandung banyak gula, lemak, bahkan garam. Biasanya, makanan tersebut akan rendah nutrisi namun tinggi kaalori sehingg akan memicu terjadinya obesitas dan dapat berdampak buruk bagi otak.

Melansir dari Times of India, terdapat studi yang menemukan jika pola makan tinggi bahan-bahan tidak sehat mengakibatkan rendahnya tingkat metabolisme gula di otak dan penurunan jaringan otak. Kedua faktor itulah yang menjadi penanda penyakit Alzheimer.

3. Karbohidrat Olahan

Selanjutnya yakni karbohidrat olahan, termasuk gula dan biji-bijian olahan seperti tepung putih. Karbohidrat olahan mempunyai indeks glikemik tinggi yang berarti termasuk pada karbohidrat yang mudah di cerna dengan cepat. Maka, lonjakan gula darah bisa tiba-tiba terjadi.

Seseorang yang mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula rafinasi mempunyai daya ingat yang lebih buruk. Ada juga studi lain, bahwa lansia yang mengonsumsi lebih dari 58 persen kalori hariannya dari karbohidrat, mempunyai risiko dua kali lipat mengalami gangguan mental ringan dan demensia.

4. Pemanis Buatan

Minuman kemasan biasanya akan mengandung pemanis buatan. Pemanis buatan seperti aspartam, terbuat dari fenilalanin, metanol dan asam aspartat. Berdasarkan info yang didapatkan, aspartam tidak membahayakan bagi kesehatan, jika dikonsumsi dalam batas wajar. 

Baca Juga:Sebaiknya Hindari! Berikut Ini, Daftar Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan Lagi untuk Terhindar dari Efek yang Kurang Baik Bagi KesehatanApakah Aman untuk Mengonsumsi Makanan Cepat Saji Bagi Ibu Hamil? Ketahui Penjelasannya

Namun, terdapat penelitian yang dilakukan pada tikus dengan asupan aspartam yang di beri berulang kali menyebutkan, jika pemanis ini dapat menyebabkan gangguan memori dan peningkatan stres oksidatif pada otak.

5. Makanan Tinggi Lemak

Makanan dengan kandungan tinggi lemak trans, konon dapat berdampak pada kesehatan otak. Terdapat penelitian yang menyebutkan jia orang yang mengonsumsi lebih banyak lemak trans, dapt berpotensi lebih tinggi terkena penyakit Alzheimer.

Namun tak hanya itu. Terdapat penelitian yang menunjukkan jika lemak trans buatan, mempunyai efek lebih buruk terhadap kesehatan. Beberapa risiko yang dapat terjadi seperti penyakit jantung koroner, stroke, hingga memperburuk penyakit diabetes tipe 2.

Maka untuk meminimalisir terjadinya penyakit tersebut, maka konsumsi lemak trans dalam batasan yang cukup, maksimal 2 gram per hari. Beberapa contoh makanan dengan kandungan lemak trans diantaranya yakni donat, cookies, keripik kentang, makanan yang di goreng, dan berbagai jenis makanan lainnya.

 

 

 

 

0 Komentar