Banjir merendam ribuan rumah warga di tiga desa di Kabupaten Majalengka mulai dari Palasah, Kertawinangun dan Pakubeureum, pada Minggu malam hingga Senin pagi. Selain hujan deras, banjir juga disebabkan jebolnya tanggul sungai cipelang, yang menggakibatkan ratusan rumah dan sawah di Kabupaten Majalengka terendam
Meluapnya sungai cipelang akibat tidak bisa menahan debit air setelah diguyur hujan, menyebabkan banjir di tiga desa Kabupaten Majalengka mulai dari Palasah, Kertawinangun dan Pakubeureum, Minggu malam hingga Senin pagi.
Akibatnya selain ratusan rumah dan sawah terendam, banjir juga merendam sejumlah sarana pendidikan hingga gerbang Tol Kertajati Cipali.
Baca Juga:Siswa Tingkat SMP Diajak Buat Video Kreatif Tentang CirebonDinkes Bentuk Tim Kesiapsiagaan Kesehatan Pemilu 2024
Adapun ketinggian banjir bervariasi, mulai dari 60 centimeter hingga sekitar satu meter. Tercatat, terdapat sekitar 3.500 warga atau 1.300 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir tersebut.
Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi mengatakan, langkah pertama yang akan dilakukan pemerintah adalah penanganan korban, dengan memberikan bantuan logisitik juga bantuan bibit untuk pemilik sawah yang terendam, serta berkoordinasi dengan berbagai stakeholder mulai dari TNI, BPBD hingga BPWS untuk melaksanakan langkah-langkah lainnya, agar musibah tersebut tidak menimbulkan kerugian yang lebih banyak.
BPBD Provinsi Jawa Barat sudah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Majalengka, TNI, Polri, Pol PP, Damkar, pihak kecamatan, desa, dan relawan BPBD Majalengka, guna melakukan validasi data korban
Pemerintah mengimbau, agar masyarakat selalu waspada dan berhati-hati saat turunnya hujan dengan durasi yang panjang