Rebung merupakan salah satu menu yang tidak bisa lepas dari perayaan makan malam Imlek bersama bagi kaum Tionghoa di Indonesia. Permintaannya yang meningkat saat Imlek, membuat munculnya beberapa pedagang rebung dadakan yang berlokasi di Pasar Kanoman Kota Cirebon.
Sejak beberapa hari lalu menjelang Imlek, bermunculan pedagang rebung dadakan yang menjajakan jualannya di sekitar Pasar Kanoman. Penjual mendapatkan rebung dengan kondisi segar yang berasal dari daerah Rajagaluh, telah dibersihkan dari kulit luarnya dan siap untuk dimasak sesuai selera.
Per kilo rebung biasa dijual dengna harga 25 ribu hingga 30 ribu rupiah. Rebung atau tunas bambu, menjadi salah satu menu wajib yang harus tersedia disaat tradisi makan bersama di malam Imlek, biasanya akan selelu didampingi dengan menu lainnya seperti ikan bandeng, mie goreng, serta bebek atau ayam panggang.
Baca Juga:Penemuan Mayat di Pelabuhan Dua Kota CirebonPenemuan Mayat Anak yang Sudah 3 Hari Hilang
Rebung dapat diolah dengan berbagai macam cara penyajian seperti ditumis, direbus, atau bisa juga sebagai bahan tambahan untuk salad. Dipercaya, rebung yang merupakan tunas dari pohon bambu, melambangkan harapan terhadap kehidupan yang secara bertahap makin meninggi layaknya pohon bambu. Rebung yang disantap bersama menu Imlek lainnya, dipercaya dapat membawa keberuntungan jika dimakan bersama di malam Imlek
Selain memiliki makna filosofis mendalam bagi umat Tionghoa, rebung juga memiliki kandungan serat yang baik bagi tubuh. Serat dibutuhkan sebagai pelancar pencernaan serta dapat mencegah timbulnya berbagai macam penyakit kardiovaskular seperti penyumbatan darah, hipertensi, hingga jantung koroner