RADARCIREBON.TV – Makanan cepat saji merupakan sebuah santapan praktis, biasanya memiliki rasa yang gurih dan di sukai banyak orang. Santapan ini bisa mudah di temukan di manapun karena sudah banyak outlet bahkan industri rumahan yang menjualnya.
Ada berbagai macam jenisnya mulai dari fried chicken (ayam goreng), french fries (kentang goreng), sosis, hamburger, dan masih banyak lagi. Namun santapan tersebut akan berimbas buruk bagi tubuh, terutama jika di konsumsi berlebihan.
Hal tersebut sudah menjadi rahasia umum jika makanan tersebut, kurang baik dalam pemenuhan gizi tubuh. Pasalnya, kandungan gula dan garamnya tinggi hingga kandungan lemak jenuhnya, dapat memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan.
Baca Juga:Cari Tahu Pilihan Makanan yang Sesuai untuk Setiap Golongan Darah dan Seberapa Efektif untuk Program DietIntip Referensi Menu Sarapan untuk Diet: Makanan dengan Kaya Nutrisi yang Rendah Kalori
Bahaya Makanan Cepat Saji
Melansir dari Kemkes, makanan ini mengandung banyak kalori, lemak, garam, dan gula, tetapi rendah nutrisi. Maka jika di konsumsi sehari-hari, tidak di sarankan meskipun makanan ini praktis, cepat, enak, dan mengenyangkan.
Hubungannya dengan kesehatan pun begitu erat, terutama bagi kalangan remaja yang lebih banyak mengonsumsinya. Penggolongan usia remaja di mulai pada usia 12 tahun dan berakhir sekitar usia 17 atau 18 tahun dimana kebutuhan nutrisinya spesial jika di bandingkan dengan kelompok umur lainnya.
Pasalnya, untuk golongan usia remaja, merupakan usia ketika pertumbuhan sedang berlangsung pesat dan perubahan kematangan fisiologis sehubungan dengan masa pubertas. Remaja juga membutuhkan gizi yang berbeda jika di lihat dari sisi biologis maupun psikologis.Â
Dari sisi biologis, remaja membutuhkan banyak nutrisi seperti protein, vitamin dan mineral dari setiap energi yang di konsumsi. Sedangkan dari sisi psikologis, remaja tidak terlalu memperhatian faktor kesehatannya dalam menentukan pilihan.
Makanan cepat saji memang memiliki rasa yang enak dan harganya pun terbilang masih terjangkau. Hanya saja, jika terlalu sering mengonsumsinya, akan berdampak buruk bagi kesehatan karena tingginya kandungan gula, garam, hingga lemaknya.
Terdapat penelitian yang menunjukkan mengenai dampaknya bagi kesehatan seperti yang di lansir dari Kemkes. Pertama, dapat menyebabkan obesitas atau kegemukan. Kedua, meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Hubungannya dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi yakni karena mengandung garam yang tinggi sehingga dapat meningkatkan air liur dan sekresi enzim. Apabila hal itu terjadi, maka akan menyebabkan keinginan untuk makan menjadi terus menerus.
Baca Juga:Cari Tahu, Syarat Terjadinya Pilpres Dua Putaran Beserta TahapannyaSimak, Syarat Terjadinya Satu Putaran atau Dua Putaran pada Pilpres 2024
Selain yang telah disebutkan di atas, ada juga risiko lainnya yang dapat berdampak bagi kesehatan. Dampak yang tiga yakni dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit seperti diabetes, kanker, jantung hingga stroke.