Kebutuhan pakan kura-kura belawa per tahun mencapai 54 juta rupiah. Pengelola objek wisata Cikuya mengaku berat, terlebih populasi kura-kura semakin banyak
Pengelola objek wisata konservasi dan edukasi Cikuya Belawa ngos-ngosan dalam memenuhi kebutuhan pakan untuk kura-kura endemik yang hanya ada di Desa Belawa Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon ini. Pasalnya, tingkat populasi kura-kura belawa semakin hari semakin besar, dengan tingkat keberhasilan tetas mencapai lebih dari tujuh puluh persen.
Untuk memenuhi pakan kura-kura belawa, pengelola harus menyediakan 7 kilogram daging ayam setiap hari, dengan estimasi biaya sekitar 4,5 juta rupiah per bulan. Besarnya biaya untuk kebutuhan pakan, membuat pengelola yang dalam hal ini adalah pokdarwis harus memutar otak agar kura-kura belawa bisa tetap terpenuhi kebutuhan pakannya.
Baca Juga:Jalan Rusak Akibat Aspal Terkelupas Sisakan Kerikil BerserakanAnggaran Penunjang Infrastruktur Kawasan Rebana Minim
Menurut Ketua Pokdarwis Desa Belawa, saat ini alokasi anggaran khusus untuk pakan kura-kura dari pemerintah desa jumlahnya masih sangat sedikit dan jauh dari kata ideal. Kendati tetap diupayakan agar kura-kura belawa bisa mendapatkan pakan yang layak, dan konservasi hewan endemik ini bisa terus dilakukan.
Sementara, Pokdarwis Desa Belawa juga menyesalkan minimnya intervensi atau bantuan dari pemerintah daerah baik untuk pengembangan objek wisata, maupun bantuan biaya pakan. Padahal, kura-kura ini merupakan ikon yang harus terus diperhatikan keberlangsungan kelestariannya sebagai edukasi.
Pokdarwis pun sejauh ini terus berjibaku, untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, agar biaya tiket yang masuk dari pengunjung bisa membantu kebutuhan pakan yang dalam kurun waktu satu tahun membutuhkan sekitar 54 juta rupiah, hanya untuk pakan