Tradisi tahunan, mandi mujarobat di obyek wisata Cibulan kembali digelar keluarga besar Ponpes Sunan Gunung Jati Cirebon. Pimpinan Ponpes Kyai Haji Ahmad Sahal Tusturi memimpin langsung kegiatan doa bersama ini. Suasana gembira dan unik kerap mewarnai mandi mujarobat, karena disetiap akhir doa, para jemaah langsung menyelam dan dilakukan beberapa kali.
Tradisi tahunan, mandi mujarobat di obyek wisata Cibulan kembali digelar santri, jamaah dan keluarga besar Ponpes Sunan Gunung Jati Cirebon. Mandi mujarobat menjadi bagian dari peringatan Isra Mi’raj, pada Minggu terakhir di bulan Rajab.
Pimpinan Ponpes Kyai Haji Ahmad Sahal Tusturi memimpin langsung kegiatan doa bersama ini. Suasana gembira kerap mewarnai mandi mujarobat, karena disetiap akhir doa, para jamaah langsung menyelam dan dilakukan beberapa kali.
Baca Juga:Satpol PP Tertibkan Reklame KomersialMilad Ke – 114 Yayasan Darul Hikam Cirebon
Mandi mujarobat dibagi menjadi 2 sesi, yaitu mandi untuk jemaah khusus laki laki, dan jamaah perempuan.
Setelah melaksanakan doa bersama untuk kesehatan lahir bathin, Direktur Cibulan Didi Sutardi kembali menyediakan door prize bagi jamaah, melalui kuis sejarah wisata Cibulan, dan hafalan surat Alquran.
Istigosah dan zikir bersama juga dilakukan jemaah, di Saung Lesehan Cibulan, tepat diatas Situ Tirta Wulan.
Menurut Didi Sutardi, tradisi mandi mujarobat menjadi bagian dari wisata religi di Cibulan, sebagai obyek wisata tertua di Kuningan yang diresmikan pada 27 Agustus 1939.
Para jamaah melanjutkan kegiatan ini dengan menikmati wisata alam, kuliner, dan merasakan segarnya air alami di sumur 7