Mana yang Lebih Baik Susu atau Bubuk Cair? Ternyata ini Perbedaan dan Metode Pembuatannya

susu cair dan susu bubuk via ximusa.com
susu cair dan susu bubuk via ximusa.com
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Kita tahu bahwa susu merupakan bahan makanan yang sehat dan bergizi. Banyak mengandung kandungan zat gizinya, seperti protein, lemak, laktosa, kalsium, vitamin, dan asam folat. Jenis susu pun di bagi menjadi susu bubuk dan susu cair. Kira-kira lebih baik susu bubuk atau susu cair.

Lebih Baik Susu Bubuk dan Cair?

Untuk susu bubuk ini di dapatkan melalui proses pemanasan susu segar untuk membunuh dan menurunkan jumlah mikroba. Lalu, penguapan atau evaporasi dan selanjutnya pengeringan menggunakan alat pengering panas seperti spray drying.

Ternyata proses tersebut yang membuat susu bubuk bisa memiliki masa simpan relatif lama hingga dua tahun. Sementara itu susu cair bisa di bedakan berdasarkan proses pengolahannya, yaitu susu pasteurisasi, susu steril, susu UHT.

Baca Juga:Sering Keliru dan Tidak Tahu, Ini Dia Perbedaan Susu UHT dan Full Cream Manakah yang Paling Baik?Jangan Asal Makan, 6 Pantangan Makanan Batu Ginjal yang Harus Kamu Hindari Termasuk Gula Berlebihan

Sementara itu, susu pasteurisasi yang merupakan teknik di temukan pertama kali oleh Louis Pasteur seorang ilmuwan dari Prancis pada 1862. Metode ini di lakukan dengan cara memanaskan susu menggunakan suhu di bawah titik didihnya. Hal ini bertujuan supaya membunuh mikroba termasuk bakteri patogen dan pembusuk.

Suhunya ini tidak bisa membunuh semua bakteri tetapi bisa menurunkan jumlah bakteri patogen sampai pada level atau batas bakteri tersebut tidak berbahaya bagi kesehatan. Bakteri patogen ini menjadi target dalam pasteurisasi karena ketahanannya pada suhu tinggi adalah Coxiella burnetii sebagai sumber infeksi Q fever (demam Q).

Susu ini bisa di simpan 2-4 minggu pada suhu di bawah 4°C. Pasteurisasi juga bisa menghambat aktivasi enzim yang ada di dalam susu seperti fosfatase dan katalase. Selain bakteri, enzim ini pun bisa menyebabkan susu mudah rusak.

Ada dua metode dari pasteurisasi. Metode yang pertama ini pasteurisasi lama (Low Temperature Long Time/LTLT). Susu dipanaskan menggunakan suhu 62-65°C dengan waktu pemanasan sekitar 0,5 – 1 jam. Selanjutnya, pasteurisasi singkat (High Temperature Short Time/HTST), yang menggunakan suhu lebih tinggi yaitu 85-95°C dan waktu pemanasan sekitar 1-2 menit.

Susu Steril

Metode berikunya dengan sterilisasi di lakukan melalui pemanasan susu dengan suhu lebih tinggi dari titik didihnya dan dengan waktu yang singkat. Kemudian ada sterilisasi menggunakan suhu pemanasan 110 – 121 °C sekitar 15 menit. Di tahap awal susu di pasteurisasi terlebih dahulu, didinginkan, kemudian di masukkan ke dalam kemasan hermetis (kedap udara).

Metode yang kedua ini adalah sistem UHT (Ultra High Temperature). Susu UHT sebetulnya susu steril, yang membedakan adalah suhu dan cara pengolahannya. Untuk susu uht ini dipanaskan dengan suhu tinggi 137-140°C selama 2-5 detik menggunakan alat penukar panas (Heat Exchanger). Setela itu d ikemas di dalam kemasan steril, misalnya tetrapack dengan teknik aseptis sehingga menghasilkan susu UHT.

Jadi, kamu lebih memilih susu bubuk atau cair?

Jika susu bubuk penyimpanannya lebih lama dan bisa di kemas dengan jumlah lebih banyak. Namun, susu bubuk harus di larutkan terlebih dahulu sebelum di konsumsi.

Baca Juga:Atasi Masalah Lemak di Paha, Berikut 6 Cara Mengatasi Paha Bergelambir Secara Alami Perbanyak Olahraga dan Aktivitas FisikPerlu Dihindari, Ini Dia Daftar Makanan Penyebab Darah Rendah Jangan Mengonsumsinya Secara Berlebihan

Sedangkan, untuk susu pasteurisasi di olah menggunakan suhu relatif lebih rendah. Oleh karena itu, nutrisi di dalam susu masih lebih terjaga dan rasa maupun aroma alami dari susu masih bisa di peroleh, tetapi sayang, umur simpannya lebih singkat.

***

0 Komentar