Gegap gempita menyambut pemilu yang terjadi di berbagai daerah, ternyata belum dirasakan kalangan disabilitas dari golongan tunanetra di Kabupaten Majalengka. Kelompok tunanetra yang tergabung dalam Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kabupaten Majalengka mengaku hingga H-11 pemungutan suara, belum pernah ada sosialisasi khusus dari KPU terkait teknis pencoblosan.
Menjelang pemilu 14 Februari mendatang, kelompok Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kabupaten Majalengka, belum mendapatkan sosialisasi khusus dari KPU terkait teknis pencoblosan. Hal ini berbeda dengan pemilu sebelumnya, yang sempat mendapat sosialisasi di jauh-jauh hari terkait teknis pelaksanaan pemilu yang di bantu alat braille.
Selain itu, Pertuni Majalengka yang menghimpun 80 orang tunanetra ini juga mengaku, belum mengetahui secara pasti nama-nama caleg yang akan bertarung pada pileg mendatang.
Baca Juga:Infrastruktur Publik Rusak Akibat Banjir 9 Ruas Jalan Di Kedawung Masuk Prioritas PerbaikanÂ
Ketua Pertuni Majalengka Toto menuturkan, untuk tahun sebelumnya ada sosialisasi dan ada kertas khusus ketika pencoblosan.
Dirinya berharap untuk pelaksanaan pemilu tahun sekarang tidak jauh berbeda, dengan berbekal pengalaman mengikuti sebelumnya.
Pertuni berharap bagi siapa saja yang terpilih, dapat lebih memperhatikan golongan disabilitas, karena sejauh ini belum ada bantuan khusus dari pemerintah yang digelontorkan untuk golongan tuna netra, khususnya Pertuni Majalengka.