Satu dari dua korban pembacokan yang mendapat perawatan intensif di RSUD Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, meninggal dunia. Korban yang merupakan karyawan koperasi, tak mampu melewati masa kritis akibat luka bacok di wajah, tangan dan punggungnya.
Salah satu korban pembacokan yang terjadi di kantor koperasi di Desa Kebonturi, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, meninggal dunia, Selasa siang. Korban bernama Jesika Sintia Venntury, menghembuskan nafas terakhirnya usai mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah Arjawinangun. Korban menderita luka cukup parah di bagian wajah, tangan dan punggung akibat sabetan parang yang dilakukan RS, office boy kantor.
Jesika yang berjuang melewati masa kritisnya, meninggal pada Senin malam. Korban diduga kehabisan darah dan luka cukup berat di bagian wajah dan kepalanya. Oleh keluarga, korban kemudian langsung dibawa ke rumah duka untuk dilakukan pemusalaran.
Baca Juga:Pentingnya Pengawasan Distribusi Logistik Pemilu 2024Kuwu Diminta Jangan Pecat Perangkat Desa Tanpa Dasar
Sementara, aksi brutal yang dilakukan RS, terhadap sembilan karyawan koperasi, masih dilakukan pendalaman oleh petugas. Petugas telah memeriksa sembilan orang saksi, yang melihat langsung peristiwa keji yang terjadi di dalam ruang rapat tersebut. Tersangka juga masih diperiksa intensif guna mengungkap motif dibalik serangan sporadis tersebut.
Kasus pembacokan sendiri terhadi pada Senin pagi kemarin, saat seluruh karyawan berkumpul dalam satu ruangan untuk menggelar rapat. Saat itu, pelaku yang merupakan OB sekaligus penjaga malam, masuk dan mengunci pintu dari dalam dan melakukan serangan dengan parang. Empat karyawan terluka terkena sabetan brutal pelaku