Nama wilayah Bungko, ada kaitannya dengan tokoh penting pada abad ke 15, yakni Ki Gede Bungko. Tokoh Ki Gede Bungko, disebut sebagai panglima perang angkatan laut, di era kesultanan Cirebon.
Sebuah peninggalan, seperti petilasan, Ki Gede Bungko, masih bisa dijumpai, di wilayah Desa Bungko, Kecamatan Kapetakan, Cirebon. Tokoh Ki Gede Bungko, disebut sebagai panglima perang angkatan laut di era kesultanan Cirebon pasukan Sarwajala, yang melawan perompak laut Cirebon.
Dari beberapa cerita sejarah, Ki Gede Bungko, bernama asli Pangeran Jaka Taruna, atau Jaka Tarub dari Banyuwangi, yang merupakan murid Sunan Ampel. Pada saat Sunan Gunung Jati menemui Sunan Ampel, ada kesepakatan, dimana Pangeran Jaka Taruna diutus mendampingi Sunan Gunung Jati, dan ditugaskan untuk pengamanan laut Cirebon.
Baca Juga:Ganjar Sampaikan Program untuk Kemajuan Bangsa Saat di CirebonBawaslu Lakukan Pengawasan Penuh Agenda Kampanye Terbuka di Kota Cirebon
Kehebatan Ki Gede Bungko teruji saat dipercaya Sunan Gunung Jati untuk memimpin penumpasan perompak keji di laut Jawa. Kejadian bermula saat putra mahkota Sunan Gunung Jati, bernama Pangeran Bratakelana dirompak oleh Lowo Ijo hingga gugur, pasukan perampok laut tersebut meguasai laut kawasan Gebang hingga Mundu.
Peninggalan lain yang saat ini masih disaksikan, berupa sebuah alat musik, angklung bungko, yang keberadaannya, ada di Ketua Sanggar Angklung Bungko Adina bin Lamiko, dan di rawat dengan baik, hingga saat ini