Jelang pesta demokrasi 14 Februari mendatang, ruang kolektif menggelar diskusi mimbar sejajar berkolaborasi dengan BEM PTNU dan ormawa Fisip Unma, kegiatan itu di gelar guna memersiapkan proyeksi demokrasi dalam menyongsong puncak bonus demografi 2030 mendatang.
Ruang kolektif yang berkolaborasi dengan BEM PTNU dan ormawa Fisip Unma, berhasil menggelar diskusi kritis mimbar sejajar di Kedai Pas KKM Majalengka. Diskusi kritis yang bertujuan untuk memersiapkan generasi muda di masa depan, dihadiri 100 lebih mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.
Selain itu, diskusi mimbar sejajar yang di pantik pertama oleh mahasiwa Fisip Luth Brian Robaniyu, munculkan berbagai pandangan yang menjadikan forum semakin memanas.
Baca Juga:Puluhan Guru SMP Dibekali Praktik Baik Pembelajaran TerdiferensiasiDishub Anjurkan Ada Peremajaan Kendaraan Angkutan Kota
Muhamad Halimi, Presma Unma 2022 yang sekaligus menjadi pemantik 3 menyampaikan, pembahasan dari diskusi mimbar sejajar ini mulai dari isu-isu populis, seperti urgensi demokrasi, politik dinasti, hak asasi manusia, supremasi hukum, kebebasan berpendapat, permasalahan sosial politik, hukum hingga peran pemuda dalam menyongsong bonus demografi 2030 mendatang.
Ridwan Febriyana, Ruang Kolektif juga menyampaikan harapan dari adanya diskusi mimbar sejajar ini, selain ingin memantik dan membuka pikiran generasi muda, juga ingin merangkul berbagai unsur untuk bisa secara bersamaan mengajal pesta demokrasi, dan sebagai upaya peran mahasiswa dalam membangun indeks demokrasi yang berkualitas.
Sementara, diskusi mimbar sejajar ini menghasilkan beberapa pernyataan sikap, serta komitmen untuk bersama-sama menciptakan demokrasi yang sehat, guna mengajal jalannya pesta demokrasi melalui kegiatan lanjutan yang akan dilaksanakan yaitu gerakan memilih cerdas