RADARCIREBON.TV- Debat Calon Wakil Presiden 2024 telah selesai di selenggara yang berlokasi di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (21/01).
Debat yang berlangsung selama kurang lebih dua jam tersebut memperlihatkan gagasan antar paslon serta visi dan misi yang mereka bawa
untuk menentukan arah bangsa lima tahun ke depan. Tentunya di warnai dengan beberapa ‘bumbu’ antusiasme
Baca Juga:Pegagan: Tanaman Liar dan Punya Segudang Khasiat Menggelegar, Bisa Obati Gangguan SarafBikin Glowing tanpa Perawatan, Ini Jenis Superfood yang Tokcer untuk Kecantikan dan Kesehatan Kulit
tak hanya dari masing-masing pasangan melainkan sederet tim sukses dan pendukung yang berada di belakang mereka.
Debat cawapres kemarin sekaligus yang terakhir membahas mengenai masalah serius dan salah satu akar dari masalah kesejahteraan bangsa
yaitu membahas masalah lingkungan, sumber daya, agraria, dan tanah adat.
Di mana masing-masing calon wakil presiden memberikan gambaran terkait program kerja yang akan mereka kerjaan.
Banyak hal yang di sorot tajam dalam sesi debat kemarin, salah satunya adalah pakaian yang di kenakan paslon nomor urut 3.
Di akhir sesi di mana pada sesi tanya jawab antar awak media, Bapak Ganjar Pranowo dan wakilnya Bapak Mahfud MD kompak mengganti pakaian mereka.
Pada sesi tanya jawab tersebut juga Prof Mahfud membacakan pesan yang di bawa bersama dengan pakaian yang ia kenakan.
Pesan yang begitu menyentuh dan menginspirasi terkait kelestarian lingkungan.
“Baju yang saya pakai bersama Pak Ganjar adalah aksi nyata dan harapan perempuan Indonesia untuk merawat Ibu Pertiwi kita yang sedang sakit.”
Baca Juga:Tren Superfood Naik Daun! Info Penting Superfood, Manfaat, dan Jenis-jenis Bahan Pangan yang Di Maksud SuperfoodCegah Obesitas hingga Penyakit Jantung, Adakah Efek Buruk Konsumsi Superfood Multigrain bagi Tubuh?
Seperti dalam pesannya bahwa pakaian tersebut adalah hasil dari petani kapas perempuan Indonesia
yang menanam, memintal, sekaligus menenun sampai menjadi dua pasang pakaian yang mereka kenakan.
“Baju ini terbuat dari kapas yang mudah terurai secara alami. Kapas ini di tanam oleh petani perempuan di Tuban, Jawa Timur. Dengan teknik tumpang sari tanpa menggunakan bahan kimia.”
“Sehingga mengurangi sekiranya 2,5 juta liter bahan kimia.” lanjutnya.
Lanjutnya, baju tersebut di kirim langsung dari para petani wanita Tuban, Jawa Timur dan juga warna yang mereka pakai seutuhnya di jamin tidak merusak lingkungan.
Tak hanya baju saja, bahkan detail kancing yang melekat pada pakaian tersebut terbuat dari bahan alami yang di kirim dari tanah Makassar.
“Sementara kancingnya di produksi di Makassar.”