Tumpukan sampah di kolam tampungan air yang terletak di Kampung Samadikun belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Meski sempat dilakukan penanganan oleh DLH, sampah kembali menumpuk hingga menimbulkan bau tidak sedap. Mirisnya, sampah itu bukan berasal dari warga setempat.
Sudah sejak lama tumpukan sampah di belakang Kampung Samadikun, Kesenden menjadi pekerjaan rumah pemerintah yang perlu mendapatkan perhatian lebih. Lalat, nyamuk dan bau tak sedap berasal dari tumpukan sampah akan tercium jika anda melewati jalan di sekitarnya.
Dengan tidak adanya pembuangan sampah yang layak di Kampung Samadikun, membuat warga membuang sampah di kolam-kolam dengan seijin dari pemiliknya, namun sering ditemukan warga dari luar kampung yang ikut membuang sampah. Sampah yang menumpuk menggantikan air kolam juga dijadikan sebagai tambahan pondasi bangunan untuk mengurangi penggunaan batu kerakal oleh pemilik kolam.
Baca Juga:Ribuan Hektar Lahan Sawah Tersendat Pengairan Dump Truk Terguling Di Jalan Pantura Cirebon
Warga sekitar Kampung Samadikun, Indri, sangat merasakan dampak dari bau tak sedap dan nyamuk di musim hujan seperti sekarang akibat dari tumpukan sampah, dan dimusim kemarau sampah plastik kerap dibawa angin ke depan rumahnya. Harapan warga hanyalah mendapatkan tempat pembuangan sampah akhir yang layak untuk Kampung Samadikun, karena mereka juga mulai merasakan dampak buruk dari pembuangan sampah di dekat pemukiamnnya. Dampak buruk kesehatanlah yang paling ditakutkan warga, jika masalah pembuangan sampah terus berlarut, tanpa solisi yang konkret dari pemerintah