RADARCIREBON.TV – Duka yang mendalam atas wafatnya Prof. Dr. K. H. Abdul Syakur Yasin, MA. Beliau adalah seorang ulama kenamaan yang memiliki begitu banyak jemaah yang mencintainya. Ia tidak hanya berdakwah melalui cara tradisional saja, namun juga melalui berbagai platform media.
Channel youtubenya sampai saat ini telah di nikmati jutaan viewers, belum lagi platform lainnya yang begitu luas menjangkau umat dengan berbagai latar. Beliau mengajarkan penguasaan teknologi yang perlu di manfaatkan untuk kemaslahatan umat.
Tentu kita sangat kehilangan ulama kharismatik yang di kenal sampai panggung dunia. Sebagai pengagumnya, saya mengerti betuk begitu banyak kelebihan yang dimilikinya.
Baca Juga:Kiai-Kiai Top Serukan Netralitas!Ramalan Zodiak Scorpio: Rabu 17 Januari 2024, Anda Akan Merasakan Cinta dan Benci Lebih Dalam Dari Sebelumnya
Penguasaan atas wawasan keilmuan yang luas bahkan terkadang memancing kontroversi di tengah masyarakat. Beliau merangsang umat untuk terus berpikir demi kemajuan Islam.
Segala kontroversi selalu di tanggapinya dengan tenang. Baginya perbedaan adalah sunnatullah dan mengedepankan pendekatan dialog. Beliau mengajarkan kita akan pentingnya membaca kitab-kitab pembanding sehingga tidak perlu menyikapi segala perbedaan dengan emosional.
Buya Syakur juga sangat peduli terhadap pesantren. Beberapa pesantren yang diasuhnya termasuk jaringan pondok yanh di binanya selalu di koneksikan untuk saling memberikan ide gagasan dan mengimplementasikan dengan berbagai program seperti pertanian, alih teknologi, dan lainnya.
Yang terakhir Buya Syakur adalah orang yang menggeluti budaya tasawuf dengan kearifan yang tinggi. Banyak sekali orang yang belajar bagaimana mengenal diri, bermuhasabah, serta belajar bagaimana bertarikat di alam. Kadang dengan metode yang terus mendekatkan diri bukan hanya pada Allah dan sesama manusia, tetapi juga kepada alam.
Trilogi itulah yang terus di kuatkan oleh Buya Syakur, bagaimana caranya kita mendekat kepada Allah (habluminallah), dekat dengan sesama manusia (habluminannas), serta dekat dengan alam (habluminalalam).
Selamat jalan Buya, ajaranmu dan juga tarikatmu akan menjadi pegangan untuk kita semua.***