Pemerintah Desa Bayalangu Kidul Kabupaten Cirebon, menginisiasi gropyokan tikus yang merusak tanaman padi. Pasalnya, populasi tikus semakin banyak dan mengancam produksi pangan.
Pemerintah Desa Bayalangu Kidul Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon, menginisiasi gropyokan atau berburu tikus yang menjadi hama perusak tanaman padi. Populasi tikus yang semakin besar sejak dua tahun terakhir, menjadi musuh bagi petani saat melaksanakan proses produksi pangan.
Untuk mengetahui sarang dan menangkap hama tikus, Pemerintah Desa Bayalangu Kidul dan petani menggunakan anjing dan rencananya juga akan menggunakan burung hantu. Gropyokan atau berburu hama tikus ini dilakukan, karena petani sudah sangat resah terhadap hama yang merusak tanaman padi.
Baca Juga:UGJ Luluskan 1.001 Mahasiswa Dalam Wisuda Ke – 70 Tahun 2024Jaga Kondisi Tubuh Petugas Pelipat Kertas Suara
Menurut Kuwu Desa Bayalangu Kidul Sugiarto, hama tikus yang populasinya semakin besar dan sukar untuk dikendalikan. Merusak serta memakan padi muda yang baru disemai oleh petani, bahkan hampir seluruh petani terpaksa menabur penyemaian hingga dua kali.
Sementara, gropyokan tikus ini rencananya akan dimasifkan oleh Pemerintah Desa Bayalangu Kidul bersama dengan petani. Agar ratusan hektar lahan pertanian di Desa Bayalangu Kidul bisa terbebas dari hama tikus, dan produksi pangan bisa berjalan dengan baik