Dampak el nino yang melanda Indonesia sejak bulan Juli 2023 lalu, menyebabkan musim tanam diberbagai daerah menjadi mundur menjadi Januari 2024. Fenomena iklim ini mengakibatkan musim kemarau menjadi lebih kering dan panas dibandingkan musim kemarau biasanya, diakibatkan dari anomali kenaikan suhu permukaan laut.
Pemerintah yang menargetkan produksi padi di tahun 2024 meningkat dibanding tahun lalu, menyarankan pada petani untuk melakukan percepatan tanam di Januari ini. Hujan di awal tahun membuat sebagian petani di daerah Karyamulya berani untuk memulai penanaman padi
Terpantau beberapa lahan pertanian disekitarnya juga telah digarap oleh petani. Petani asal Karyamulya, tarkini menyebut, hasil panen pada masa tanam yang mundur di awal tahun ini, berakibat pada molornya panen menjadi bulan April.
Baca Juga:Polisi Amankan 4 PelajarKejari Kota Cirebon Tangkap Buronan 16 Tahun Herry Sutanto
Untuk kebutuhan pupuk pasca fase tanam sendiri, masih menjadi perhatian para petani. Petani di Karyamulya baru mendapatkan pupuk dengan harga normal pada Februari mendatang, yang akan dikoordinasikan pembagiannya bersama dengan ketua RT setempat.
Hujan yang mulai turun di awal tahun memberikan kemudahan petani di masa tanam ini, dengan tidak perlu membeli air untuk mengairi sawahnya seperti saat kemarau di 2023. Selain kemarau yang mempengaruhi hasil panen, beberapa hewan seperti burung dan tikus juga menjadi faktor lainnya pada penurunan perolehan hasil panen