Kerjasama lintas sektoral dan pembentukan kampung donor di seluruh kecamatan, menjadi program prioritas PMI Kabupaten Cirebon selama 5 tahun ke depan. Sejumlah program itu nantinya akan berkolaborasi bersama pemerintah pusat, serta hubungan bilateral industri dengan negara Korea Selatan.
Sri Heviyana, kembali memimpin PMI Kabupaten Cirebon, untuk masa periode kepengurusan 2023-2028. Istri mantan Bupati Cirebon Almarhum Dedi Supardi ini, terpilih secara aklamasi melalui muskab ke 11, yang digelar pada bulan September silam.
Pelantikan kali keempat dirinya sebagai ketua pada organisasi kemanusiaan itu dilakukan, bersama dewan kehormatan dan pengurus, di Pendopo Bupati Cirebon Jalan Kartini Nomor 1 Kota Cirebon Selasa siang, oleh Ketua PMI Jawa Barat Adang Rohyana, dengan disaksikan Bupati Cirebon Imron.
Baca Juga:Pj Walikota Tugaskan DPUTR Segera Perbaiki Gapura Alun Alun KejaksanJajanan Tradisional Tak Lekang Oleh Jaman
Usai pelantikan, Sri Heviyana bertekad untuk memajukan dan menjadikan PMI Kabupaten Cirebon lebih baik lagi, terlebih saat ini pihaknya memiliki produk pengolah darah terbaik di Indonesia, yang telah memiliki sertifikat CPOB, atau cara pembuatan obat baik.
Melalui sertifikat tersebut, pihaknya sudah diundang oleh pemerintah pusat, untuk bekerja sama dengan negara Korea, yang akan mengolah limbah darah atau albumin menjadi obat, yang tentu hal tersebut membuat pihaknya tidak perlu mengeluarkan anggaran pengolahan limbah darah, yang nilai satu kilogramnya mencapai 15 juta rupiah.
Dirinya menjelaskan, laboratorium PMI Kabupaten Cirebon sudah dikunjungi oleh Kementrian Kesehatan. Jika lolos dalam pemeriksaan tersebut, maka tidak menutup kemungkinan pabrik pembuatan limbah darah bisa dibangun antara di Cirebon atau di Bekasi. Mengingat sejauh ini, PMI di Indonesia yang sudah memiliki sertifikat CPOB ada tiga, yaitu Kabupaten Cirebon, Bekasi dan Bandung.
Sementara itu, program lain yang menjadi prioritas PMI Kabupaten Cirebon yaitu pembentukan kampung donor, dalam upaya meningkatkan indeks pembangunan manusia melalui pendidikan dan ekonomi masyarakat.
Sejauh ini, sudah terdapat dua titik kampung donor, yaitu di Kecamatan Palimanan dan Pasaleman. Nantinya kampung donor akan dibentuk di 40 kecamatan di Kabupaten Cirebon.
Kampung donor merupakan program keroyokan dari beberapa dinas ini, menasbihkan PMI tidak hanya meminta darah ke masyarakat, akan tetapi keberadaan PMI dapat bermanfaat dari segi kesehatan maupun ekonomi