RADARCIREBON.TV- arti hidup berkecukupan sebetulnya sangat sulit di definisikan atau sangat sulit untuk di jabarkan,mungkin hidup yang berkecupuan adalah hidup yang berkah karena berkah itu tidak bisa di itung dengan apapun dan hidup berkecukupan adalah impian semua orang.
Dan Kali ini mimin akan membahas mengenai hidup yang berkecukupan dan tips ya juga,biar mimin juga belajar giman sih hidup yang berkecupan itu dan semoga mimin selalu bersyukur.
Hidup berkecukupan berarti tidak kekurangan kebutuhan pokok, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan pendidikan. Hidup berkecukupan juga berarti memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan untuk kemampuan berjaga-jaga di masa depan.
Baca Juga:Dapat Mencegah Pertumbuhan Sel Kanker pada Tubuh dan Otak dengan Mengonsumsi Daun Kemagi yang Kaya akan Manpaat.Cara memilih dan pilih pewangi ruangan yang baik untuk anda dan keluarga !
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat ekonomi seseorang, seperti pendidikan, pekerjaan, dan sumber daya yang di miliki. Ada tiga langkah penting sebagai pendekatan yang dapat di gunakan untuk dapat membantu seseorang mencapai hidup berkecukupan.
- Pertama, bersungguh-sungguh dalam memenuhi kebutuhan. Penghasilan adalah sumber utama untuk memenuhi kebutuhan hidup. Oleh karena itu, penting untuk memiliki penghasilan yang cukup dalam usaha memenuhi kebutuhan saat ini dan di masa depan.
- Ada banyak cara untuk mendapatkan penghasilan, misalnya dengan bekerja akan mendapatkan upah, dengan berwirausaha akan mendapatkan keuntungan, atau dengan berinvestasi yang akan mendapatkan dividen. Dan cara terbaik untuk meraih penghasilan, baik melalui bekerja, berwirausaha, ataupun berinvestasi, adalah dengan bersungguh-sungguh untuk dapat memenuhinya.
- Yang di maksud bersungguh-sungguh adalah memiliki kompetensi atau keterampilan (ilmu) yang cukup melalui kerja keras, cerdas, ikhlas, dan tuntas sesuai bidang pekerjaan yang di jalani, termasuk makna bersungguh-sungguh, yakni proses saat meraihnya juga harus dengan cara yang baik (halal).
Ketika proses meraihnya di lakukan dengan cara yang baik, yakni dengan tidak merugikan orang lain, maka hati menjadi lebih tenang dan hidup terasa nyaman. Tenangnya hati dan nyamannya seseorang dalam berkehidupan, akan memudahkannya dalam meraih kemampuan untuk bersyukur atas apa yang telah dikaruniakan.
Hal ini tentu menjadi modal yang sangat di butuhkan siapapun dalam membangun komunikasi dan hubungan baik yang optimal dengan orang lain, baik dalam bekerja, berwirausaha, maupun berinvestasi.
Ketenangan diri yang di miliki juga akan membuat seseorang cenderung lebih fokus, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja. Hati yang tenang juga dapat membantu berpikir lebih jernih dan objektif, sehingga akan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pengambilan keputusan yang tepat.
- Langkah kedua adalah dengan berbelanja secara pertengahan. Penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan diri dan keluarga saja tidak cukup untuk dapat di sebut telah mencapai hidup berkecukupan. Kita juga perlu mampu mengelola keuangan dengan bijak agar pengeluaran tidak melebihi pendapatan.
- Salah satu cara untuk mengelola keuangan dengan bijak adalah berbelanja secara pertengahan. Berbelanja secara pertengahan dapat di artikan sebagai pembelanjaan yang tidak boros, tetapi juga tidak kikir. Maksudnya adalah agar kita harus memiliki kemampuan untuk dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
Kebutuhan adalah hal-hal yang harus dipenuhi untuk bertahan hidup, sedangkan keinginan adalah hal-hal yang tidak harus dipenuhi karena tidak memiliki efek negatif dan pula tidak ada konsekuensi terhadap diri kita.
Kemudian untuk dapat berbelanja secara pertengahan, kita bisa gunakan konsep penting-mendesak. Konsep ini membagi pengeluaran menjadi empat kategori.
Pertama, penting mendesak, adalah pengeluaran yang harus dibelanjakan segera. Apabila tidak dibelanjakan, maka akan timbul konsekuensi yang akan datang dalam waktu dekat. Contohnya membayar tagihan listrik, air, berbelanja makanan pokok, dan seterusnya.
Kedua, penting tidak mendesak, adalah pengeluaran yang tidak harus dibelanjakan segera. Namun, jika tidak dibelanjakan, akan ada hal negatif yang dapat terjadi, namun tidak terjadi dalam waktu dekat. Contohnya berbelanja pakaian, liburan, dan seterusnya.
Baca Juga:Tips dan resep membuat sate maranggi khas purwakarta ini,coba in deh di jamin mantap !Dijamin Untung dan Anti Gagal ! – Ini dia tips jualan bumbu masakan.
- Ketiga, adalah situasi yang mendesak, namun tidak penting, yakni sebuah pengeluaran yang akan ada konsekuensinya jika tidak di belanjakan. Namun, konsekuensinya yang dapat timbul sebetulnya tidak memiliki dampak negatif. Contohnya sudah punya HP berfungsi baik, namun karena ada flash sale dalam kurun waktu tertentu tidak di beli, maka konsekuensinya harga promonya hilang.
Keempat, adalah sebuah situasi yang tidak penting dan tidak mendesak, yaitu pengeluaran yang tidak ada hal negatif dan juga tidak ada konsekuensi apapun ketika tidak di belanjakan. Contohnya membeli suasana untuk nongkrong di kafe, permen, makanan ringan, dan seterusnya.
Dengan menerapkan konsep penting-mendesak, kita dapat berbelanja secara pertengahan dalam rangka mencapai hidup berkecukupan.
Langkah penting yang ketiga adalah dengan menyiapkan dana darurat. Dana darurat adalah dana yang di simpan untuk keperluan yang tidak terduga di masa depan, seperti kehilangan pekerjaan, sakit, atau kecelakaan. Dana darurat penting untuk di miliki agar kita tidak perlu berutang jika terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
Idealnya, dana darurat yang di miliki adalah sebesar 12 kali lipat pengeluaran rutin bulanan. Tentu jumlah ini akan berbeda-beda dan sangat bergantung pada kondisi masing-masing individu.
Bagi orang yang masih single, idealnya memiliki dana darurat sebesar 3 bulan. Jumlah ini dapat di gunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok selama 3 bulan, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
Bagi orang yang sudah menikah dan memiliki 1 anak, idealnya memiliki dana darurat adalah sebesar 6 bulan. Jumlah ini dapat di gunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga selama 6 bulan, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan biaya pendidikan anak.
Bagi orang yang sudah menikah dan memiliki 2 anak atau lebih, idealnya memiliki dana darurat sebesar 12 bulan. Jumlah ini dapat di gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan prioritas penting-mendesak dan penting-tak mendesak.
Sehingga dapat di ambil kesimpulan bahwa hidup berkecukupan adalah impian semua orang.
Namun, untuk mencapainya, kita wajib bersungguh-sungguh, yakni dengan memiliki ilmu sesuai
bidangnya yang di lakukan dengan kerja keras, cerdas, ikhlas, dan tuntas. Selain itu harus melalui proses yang baik, yaitu berasal dari penghasilan yang halal.
Berikutnya adalah mengelola keuangan dengan bijak, yakni berbelanja secara pertengahan dan langkah
ketiga adalah menyiapkan dana darurat dengan menyisihkan kelebihan penghasilan untuk
mempersiapkan diri dan keluarga menghadapi masa sulit yang mungkin datang di masa depan.
Jika kita dapat menerapkan tiga langkah penting tersebut, maka kita akan selangkah lebih dekat dalam rangka mencapai hidup yang berkecukupan.
Itu dia bereberpa arti hidup yang berkecukupan dan bagaimana cara mendapatkan hidup yang
berkecupan semoga tatacara ini bisa menjadi hidup kita yang berkecupan baik di masa mendatang atau
di masa yang sedang kita jalanai.aamiin.