RADARCIREBON.TV Jahe merupakan salah satu bumbu atau ramuan yang paling banyak di konsumsi. Senyawa aktif pada jahe yang bernama gingerol memiliki sifat terapeutik yang terbukti mengobati beberapa penyakit seperti diabetes, pilek, masalah perut, hipertensi, mual, dan lain sebagainya.
Terlepas dari beberapa manfaat dari jahe, beberapa penelitian mengatakan bahwa mengonsumsi jahe baik dalam jumlah sedang atau besar bisa memberikan dampak buruk bagi orang yang sedang dalam kondisi tertentu.
Maka dari itu ada beberapa kondisi yang sebaiknya menghindari atau tidak di anjurkan konsumsi jahe, sebagai berikut:
Baca Juga:7 Manfaat Cincau Hijau Untuk KesehatanMerawat Daun Sirih Gading Menjaga Kesehatan dan Kecantikan Tanaman Hias Anda
1. Penderita hemofilia
Di lansir dari WellandGood, sebaiknya hindari konsumsi jahe bagi seseorang yang menderita hemofilia atau kondisi darah tidak bisa membeku dengan baik. Hal itu karena jahe memiliki sifat antikoagulan atau pengencer darah, sehingga dapat meningkatkan risiko pendarahan.
2. Ibu hamil sebelum melahirkan
Di kutip dari WebMD, ibu hamil menjelang tanggal persalinan, sebaiknya tidak mengonsumsi jahe. Hal tersebut di karenakan jahe dapat meningkatkan kemungkinan risiko pendarahan, terutama saat melahirkan.
3. Seseorang yang akan menjalani operasi
Bagi seseorang yang akan menjalani operasi atau pembedahan, sebaiknya tidak mengonsumsi jahe. Sebab konsumsi jahe dapat memperlambat pembekuan darah yang kemudian mengalami pendarahan. Sebaiknya, hentikan penggunaan jahe setidaknya dua minggu sebelum jadwal operasi.
4. Seseorang yang mengonsumsi obat pengencer darah
5. Seseorang yang mengonsumsi obat diabetes
Bagi seseorang yang sedang meminum obat diabetes atau kencing manis, sebaiknya tidak mengonsumsi jahe. Jahe dapat menurunkan gula darah yang membuat terjadinya peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia atau gula darah rendah.