RADARCIREBON.TV – Dalam dunia Naruto, salah satu karakter yang paling kompleks dan tragis adalah Itachi Uchiha.
Sang kakak, pembunuh Klan Uchiha, dan di anggap sebagai villain dalam sebagian besar kisah anime Naruto.
Tetapi, bayangkanlah sebuah alternatif di mana Itachi tidak menjadi villain, dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi dinamika?
Baca Juga:Naruto Uzumaki: Membayangkan Kehadiran Sebuah Villain yang Tak TerdugaProfil Jang Nara: Sebuah Kilas Balik Profil Bintang Korea yang Bersinar
Pertama-tama, perubahan dalam hubungan antara Sasuke dan Itachi akan menjadi yang akan paling mencolok.
Tanpa adanya kebencian dan dendam yang di akibatkan oleh peran Itachi sebagai pembunuh keluarganya, keduanya mungkin bisa menjalin hubungan erat.
Sasuke tidak akan terpengaruh oleh rasa amarah dan keinginan untuk membalas dendam terhadap Itachi, yang mungkin membawanya pada perjalanan yang lebih positif dan damai.
Dalam konteks lebih luas, peran Itachi sebagai seorang shinobi dan anggota Klan Uchiha yang setia akan memberikan kontribusi positif terhadap kestabilan Konoha.
Tanpa insiden pembunuhan klan, Konoha dapat menjaga kepercayaan dan hubungan baik dengan Klan Uchiha.
Jika Uchiha Itachi Tidak Jadi Villain
Itachi sendiri dapat menjadi aset berharga dalam melindungi desa, mengingat keahlian tempurnya yang luar biasa dan keterampilan intelijennya.
Sebagai seorang ninja yang tidak terbebani oleh beban moral dan emosional yang di akibatkan oleh pembunuhan klan.
Baca Juga:Jang Nara Pamerkan Wajah Tampan Sang Suami di Televisi Untuk Pertama Kalinya, Ini Dia Kisah Awal Mula Pertemuan KeduanyaIni Dia Profil Indra Charismiadji, Timnas AMIN yang di Tangkap Terkait Dugaan Kasus Pajak
Itachi mungkin dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam melawan ancaman-ancaman yang lebih besar, seperti Akatsuki atau Orochimaru.
Dengan demikian, narasi dapat berkembang ke arah yang lebih dinamis, dengan fokus pada upaya bersama untuk melindungi dunia ninja dari ancaman luar.
Tidak adanya Itachi sebagai villain juga akan memberikan ruang bagi karakter untuk berkembang dalam arah yang berbeda.
Mungkin saja dia dapat menjadi mentor atau figur panutan bagi karakter lain, membantu mereka tumbuh dan berkembang tanpa rasa takut terhadap kejahatan.
Dengan menghilangkan peran Itachi sebagai villain, naratif Naruto dapat menjadi lebih kompleks dengan lebih banyak lapisan moral dan karakter.
Skenario ini membuka peluang untuk menjelajahi dinamika antara keluarga, persahabatan, dan pengorbanan tanpa harus melibatkan elemen tragedi dan konflik dalam kisah.
Meskipun hanya sebuah khayalan, memikirkan alternatif seperti ini memunculkan pertanyaan menarik tentang bagaimana pengaruh seorang karakter dapat merubah seluruh alur cerita.