Menindaklanjuti laporan masyarakat terkait serbuan ulat jati, Dinas Pemadam Kebakaran, Kabupaten Cirebon, melakukan penyemprotan di lokasi, Senin sore. Dengan menggunakan deterjen dan obat khusus, damkar menyemprot kolonial ulat dan area lahan jati yang menjadi sarang binatang merambat tersebut. Upaya ini dilakukan untuk menekan populasi ulat yang dalam empat hari terakhir menggangu aktifitas warga.
Sejumlah petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran ini mendatangi lokasi serbuan ulat bulu jati di Dusun Plaosan, Desa Sampiran, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Senin sore. Petugas langsung melaksanakan penyemprotan ke sejumlah pohon jati, yang menjadi tempat asal binatang merambat tersebut. Penyemprotan dilakukan dengan air bertekanan tinggi, untuk menyingkirkan ulat yang melekat dan bergelantungan di pohon, menjauh dari jalan maupun pemukiman warga.
Upaya ini cukup efektif mengurangi ulat dari jalan maupun rumah warga. Namun demikian, luas area jati yang mencapai satu hektare lebih, membuat penyemprotan sulit dilakukan secara menyeluruh. Petugas hanya menyemprotkan air berisi deterjen dan obat ulat, di bagian pohon yang berdekatan dengan jalan penghubung desa dan rumah rumah warga.
Baca Juga:Syntax Corporation Gelar Parents Day 2023Lahan Pemerintah Perlu Dimanfaatkan Untuk Pilot Project Pertanian Cabai
Pada penyemprotan ini, petugas damkar mengerahkan satu unit tangki berisi 3.500 liter air. Nantinya, penambahan armada akan dilakukan petugas guna meminimalisir populasi ulat jati yang menggangu pengendara maupun warga di Dusun Plaosan ini. Petugas juga akan melakukan cara lain, guna mencegah ulat bergelantungan di tengah pemukiman maupun jalan utama desa.
Seperti diketahui, kawanan ulat jati menginvasi jalan utama penghubung antar desa. Ribuan ulat yang berasal dari pohon jati, membuat pengendara hingga warga pemilik, rumah takut dan resah. Kondisi ini sudah terjadi sejak empat hari terakhir dan menjadi langganan setiap tahunnya menjelang memasuki musim penghujan