Siapa sangka, barang rongsok yang selama ini dianggap tidak berguna dan tidak memiliki nilai ekonomi, jika berada ada di tangan yang tepat justru bisa mendapatkan uang. Salah satu warga yang menggeluti usaha rongsok yakni Warsa, warga Panguragan Kabupaten Cirebon.
Usaha rongsok milik Warsa di Desa Panguragan ini dirintis sejak tahun 2013. Sebelum ia membuka usahanya sendiri, Warsa bekerja dengan orang lain hingga mampu membuka usaha rongsok sendiri hingga saat ini.
Dalam menjalankan usahanya, besi dan logam dikumpulkan dari pelapak kecil hingga mengambil di sejumlah lapak yang ada di sekitar Panguragan. Hal ini disesuikan dengan permintaan dari mitra yang berasal dari Sikaran dan Bekasi.
Baca Juga:Prof. Rokhmin Dahuri Silaturahmi Ke Sejumlah Vihara2 Pria Diduga Mencuri Handphone
Setalah mengambil rongsong dari beberapa lapak, dilakukan pemilahan besi sesuai dengan jenis dan ukurannya seperti besi tua, logam, dan campuran. Besi dan logam selanjutnya dikelompokkan sesuai dengan kebutuhan, yang akan dikirim dengan truk ke pabrik pabrik yang sudah memesan.
Besi tua yang dikirimkan biasanya akan kembali diolah di pabrik, untuk dijadikan campuran olahan besi untuk barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti sepeda, motor, mobil dan lain sebagainya.
Menurut Dipo anak dari Warsa, bisnis rongsok juga sangat beresiko karena bergantung dengan permintaan yang berasal dari pabrik-pabrik mitra dari usaha ini.
Namun demikian, usaha dengan penghasilan yang menggiurkan ini tak terlepas dari resikonya yang juga tinggi. Sehingga mengakibatkan masih sedikit orang yang mau bekerja menyortir besi tua, dan menjadi kendala produksi jika permintaan besi tua sedang tinggi