RADARCIREBON.TV- mitos soal madu sebetulnya sudah berdar di kalangan marsayarakat umum akan tetapi mitos madu ini belum tahu kebenarannya dari hasil riset atau penelitian.
Banyak mitos soal keaslian madu membuat sebagian masyarakat kesulitan untuk memilih madu yang sesuai.
Pasalnya, ada perbedaan kandungan dan manfaat dari madu asli dan madu palsu yang berdampak pada kesehatan.Madu palsu dapat menimbulkan berbagai penyakit yang berbahaya bagi tubuh, seperti penyakit kencing manis dan kencing manis.
Baca Juga:Cara Mengolah Kopi Luwak dengan Mudah dan Praktis ,Ciptakan Suasa Nyaman di Rumah dengan Meminum Secangkir kopi luwak !Merk Pasta Gigi Mengandung Fluoride Aman Tidaknya? dan Dapat Menjegah Gigi Berlubang, Simak penjelasannya di sini Ya !
Hanya saja, menentukan keaslian madu kadang memerlukan ketelitian mengingat banyaknya varian madu di pasaran.
Untuk membantu menentukan madu yang tepat, berikut fakta di balik empat mitos mengenai keaslian madu yang banyak beredar di masyarakat.
1. Mitos Madu asli tidak akan berubah warnaPerubahan warna pada madu adalah hal yang biasa. Hal tersebut di sebabkan adanya reaksi Maillard atau reaksi pencoklatan non enzimatis yang justru bisa meningkatkan kadar antioksidan dalam madu.
Seperti di ketahui, antioksidan bermanfaat sebagai penangkal radikal bebas yang bisa memicu serangan jantung, kanker, katarak, dan menurunnya fungsi ginjal.
“Dengan begitu bisa di pastikan bahwa mitos mengenai madu asli tidak akan berubah warna adalah salah,” kata Dewi Masyithoh, , Owner & Komisaris Kembang Joyo Group, dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com.
Ahli gizi sekaligus Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI) Approved Educator, Irtya Qiyamulail juga berkata bahwa warna madu tidak berpengaruh pada keaslian madu.
“Warna pada madu di pengaruhi oleh viskositas dan kadar airnya. untuk madu tidak berpengaruh pada keaslian madu, tetapi terhadap mutu madu tersebut. Warna dan rasa madu di pengaruhi oleh umur simpan dan sumber nektar,” katanya dalam keterangan terpisah.
2.Mitos Madu asli tidak di sukai semutMitos yang satu ini juga tidaklah tepat. “Baik madu asli maupun madu tidak asli sebenarnya sama-sama di kerubungi semut,”
Baca Juga:Jauh Juga ya ! bawang bombay “memiliki awal muasal yang berasal dari Asia Tengah dan kaya akan Kandungan Antioksidan “Mengonsumsi semangka kuning efektif menurunkan tekanan darah tinggi dan menjaga keseimbangan elektrolit tubuh.
Selain itu, seberapa cepat madu menarik perhatian semut juga bergantung dari beberapa faktor antara lain kadar air, kelembapan lingkungan dan lokasi penyimpanan madu.
“Kandungan air yang lebih banyak pada madu akan menyebabkan madu tidak terlalu lengket, hal ini menyebabkan lebih banyak molekul udara dan aroma yang di lepaskan melalui penguapan sehingga lebih mudah menarik semut,”
“Ketika lingkungan lembap, serangga akan lebih mudah menangkap bau sehingga semut akan lebih mudah tertarik.”
Di samping itu, menurut Dewi, umumnya semut menyukai madu, bahkan sejak masih berbentuk nektar yang baru keluar dari ujung tanaman.
Saking menyukainya, lebah dan semut sering berebut untuk mengambil nektar. Meskipun begitu, ada beberapa kondisi madu yang tidak di sukai oleh semut, salah satunya madu yang belum cukup umur.
Madu yang belum cukup umur akan mengakibatkan terjadinya fermentasi yang mana akan menghasilkan karbondioksida yang tidak disukai semut.
“Kesimpulannya, semut akan menyukai madu yang sudah cukup umur panen dan tidak menyukai madu yang mengalami fermentasi,” tambah Dewi.
itu dia 2 mitos dari madu yang salah pemahaman aslina itu tidak ada,jadi mitos itu harus di hilangin ya.