RADARCIREBON.TV – Tahun ini banyak film bintang lima. Termasuk Jatuh Cinta Seperti di Film, yang menurut saya layak di masukkan ke dalam daftar film terbaik tahun 2023.
Sama seperti judulnya, “Jatuh Cinta Seperti di Film” benar-benar membuat saya jatuh cinta. Film ini memiliki banyak cara untuk menarik penonton.
Yandy Laurens, sang sutradara sekaligus penulis naskah, menulis skenario dengan sangat teliti, yang merupakan dasar dari berbagai keuntungan.
Baca Juga:Dapatkan 300 Primogems Gratis yang Sudah Menantimu! Ini Dia Kumpulan Kode Redeem Genshin Impact TerbaruTampan dan Berkarisma, Ini Dia 7 Aktor Tampan Korea Selatan yang Memiliki Zodiak Gemini
Sebagai penggemar yang cukup akrab dengan pekerjaan Yandy, saya telah memiliki pemahaman yang kuat tentang nuansa film yang kental.
Jatuh Cinta Seperti di Film membicarakan berbagai warna cinta yang di mulai dengan ide baru dan di eksplorasi dengan kreativitas yang melampaui ekspektasi.
Konsep film cinta-cintaan Indonesia ini yang terkesan menyimpang dari standar umum membuat saya teringat pada karya Yandy lainnya, seperti Sore: Istri dari Masa Depan, Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode, dan Yang Hilang Dalam Cinta.
Meskipun demikian, ada energi yang berbeda yang mendominasi plot Jatuh Cinta Seperti di Film. Energi yang belum pernah saya temui sebelumnya dalam karya Yandy.
Dalam film ini, Yandy terlihat sangat berusaha untuk meningkatkan kemampuan membedah ceritanya dan memberikan sentuhan personal.
Tidak sulit untuk mengetahui alasan mengapa kesan seperti itu muncul. Sekarang, Yandy menulis cerita tentang cinta seorang penulis film.
Ide cerita itu memberinya kesempatan untuk melihat bahasa cinta yang ada dan melihat dirinya sendiri lebih dalam.
Baca Juga:Awal Tahun 2024 AI Gemini Siap Jadi Pesaing Chatgpt, Ini 5 Tipe Google Gemini yang Mengubah Permainan Pada Dunia ABukan Indoxxi dan LK21, Ini Dia Link Streaming Pertaruhan The Series Season 2 Episode 8 yang Legal
Review Film Jatuh Cinta Seperti di Film
Hasilnya, Jatuh Cinta Seperti di Film menjadi karya yang sangat intim sehingga mudah menyentuh karena terasa begitu dekat.
Konsep meta di gunakan untuk menceritakan kisah yang personal. Yandy membuat sebuah komedi komedi tentang seorang penulis skenario yang ingin menulis sebuah komedi komedi.
Unsur meta itu terus berlanjut, seperti karakter Bagus (Ringgo Agus Rahman) dan Hana (Nirina Zubir) yang nama panggilannya saling berima, adegan syuting di dalam ruangan, dan banyak referensi lainnya.
Penjelasan di atas mungkin terdengar rumit karena terdiri dari banyak bagian. Meskipun demikian, saya yakin Yandy mampu menceritakan cerita itu dengan mudah.
Ia menghidupkan kembali kisah cinta Bagus dan Hana. Dialog antara dua tokoh utama itu menunjukkan hubungan mereka yang naik turun.
Yandy juga cukup adil dalam membagi bagian cerita untuk setiap karakter, terutama Bagus dan Hana. Bahkan memungkinkan karakter pendukung seperti Celine (Sheila Dara), Dion (Dion Wiyoko), dan Yoram (Alex Abbad) untuk tampil, serta kru produksi.
Sepanjang cerita, Ringgo Agus dan Nirina juga tampil luar biasa. Kedua karakter itu tampaknya sudah memiliki hubungan dekat dengan Ringgo dan Nirina, yang keduanya merupakan anggota tetap dari bintang tamu Yandy.
Khusus untuk Nirina, dia membuat saya jatuh hati berulang kali karena caranya mengungkapkan perasaan Hana melalui kata-kata, gestur, bahkan tarikan otot di wajahnya saat dia tersenyum tipis atau gundah gulana.
Jatuh Cinta Seperti di Film juga menunjukkan bahwa Nirina dan Ringgo adalah aktor yang kurang di hargai yang namanya jarang di sebut ketika berbicara tentang artis bertalenta di Indonesia.
Film ini bukan hanya cerita tentang cinta seorang penulis kepada wanita yang dia dambakan, tetapi juga tentang cinta Yandy terhadap sinema.
Berangkat dari premis yang “film banget”, ia memasukkan banyak referensi dari dunia film ke dalam cerita. Banyak celetuk, gimik, dan easter egg yang di tunjukkan.