RADARCIREBON.TV – Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kata “film romantis-komedi”? Film tentang periode cinta-cinta kedua tokoh utama yang di penuhi dengan kelucuan sebagai pemanis?
Selain itu, pesaing salah satu tokoh utama dalam memperoleh sang pujaan, yang kadang-kadang tampak lebih menarik dan menarik perhatian penonton.
Film ini akan tampil yang berjudul, “Jatuh Cinta Seperti di Film-Film“, yang di rilis hari Kamis, 30 November lalu.
Baca Juga:Tayang Hari Ini! Begini Review Film Jatuh Cinta Seperti di Film, Penasaran? Yuk SimakDapatkan 300 Primogems Gratis yang Sudah Menantimu! Ini Dia Kumpulan Kode Redeem Genshin Impact Terbaru
Film ini menceritakan tentang seorang penulis film Bagus Rahmat (Ringgo Agus Rahman) yang ingin membuat film tentang seorang penulis film Bagus (Dion Wiyoko) yang ingin membuat film tentang perjalanan cintanya dengan Hana, dambaan hatinya.
Ini sederhana: dalam film yang kita tonton, ada usaha untuk membuat film, dan hampir seluruh kisahnya mirip dengan yang di alami oleh tokoh utama kita.
Dalam film yang di sutradarai oleh Bagus Rahmat, nama Hana sama dengan nama wanita yang di cintainya di dunia nyata, yang di perankan oleh Nirina Zubir.
Saya pikir poin ini adalah bagian utama dari proses kreatif Yandy untuk filmnya. Penonton di ajak menyaksikan proses pembuatan film dan meraba-meraba.
Apakah alur produksi film ini juga terjadi di dunia nyata? ego produser yang menginginkan film yang menarik penonton, idealisme seorang penulis film terhadap gagasan yang di pegangnya, dan perdebatan antara penulis dan pemeran yang membuatnya mempertanyakan apa yang sebenarnya di tulisnya.
Isi Kisah dari Film Jatuh Cinta Seperti di Film-film
“Jatuh Cinta Seperti di Film-Film” tampaknya ingin menunjukkan berbagai cara cinta di lakukan. Baik Rahmat menggambarkannya dengan membuat film untuk di tunjukkan kepada Hana, tetapi yang di puja menggambarkannya dengan menyimpan sedihnya seorang diri karena di tinggal cintanya selamanya.
Duka dan cinta Bahagia dan kesusahan Ketukan baru dan lama. Semuanya bertentangan, tetapi film ini membuatnya menjadi satu.
Baca Juga:Tampan dan Berkarisma, Ini Dia 7 Aktor Tampan Korea Selatan yang Memiliki Zodiak GeminiAwal Tahun 2024 AI Gemini Siap Jadi Pesaing Chatgpt, Ini 5 Tipe Google Gemini yang Mengubah Permainan Pada Dunia A
Sepertinya semuanya bersatu, dan itu harus begitu. Masing-masing orang memiliki metode, ramuan, dan waktu yang tepat untuk menghidupkan cintanya.
Semua aspek bekerja sama dengan baik di bawah bimbingan Yandy, penulis dan sutradara. Keputusan untuk menampilkan sekitar 80%nya dalam hitam putih hanya menegaskan situasi tersebut.
Selain alasan untuk membedakan mana dunia Bagus Rahmat dan Bagus dalam film yang di tulisnya, kehadiran hitam-putih seolah menunjukkan pergolakan batin sang penulis dalam menghadapi dua dunianya yang ingin ia satukan: film dan Hana.
Apakah benar jika ia membuat film tentang dirinya sendiri dan Hana yang masih dalam duka, selagi ia mengharapkan sang wanita melihatnya sebagai kelanjutan hidupnya? Anda akan menemukan jawabannya dalam “Jatuh Cinta Seperti di Film-Film”.