RADARCIREBON.TV- bawang bombai harga nya selalu lebih mahal dengan harga bawang merah yang
mungkin bawang bombai ini jauh lebih sedikit peminatnya dari bawang merah.
Saat publik di buat panik dengan merebaknya virus corona (COVID-19) di Tanah Air, bersamaan dengan
itu kebutuhan pokok pun mulai ada tanda-tanda mengalami kenaikan harga.
Baca Juga:Manpaat teh pahit buat “kesehatan” salah satunya Untuk Mengelola diabetes tipe 2 yang Memiliki membutuhkan antioksidan yang Tinggi !Wow “sepeda lipat harga “Murah Di Bawah 5 juta,Simak Di Sini Ya !
Selain harga gula pasir, bawang bombay juga naik pesat bahkan sampai 10 kali lipat.
Hendra Jowono, Sekretaris Jenderal Asosiasi Importir dan Eksportir Buah dan Sayuran Segar
(Aseibssindo), mengungkapkan, harga bawang bombay di tingkat grosir biasanya berkisar Rp 250-350 ribu/20 kg/bag atau sekitar Rp 12.500-17.500. . /kg. .
Namun, kini harga sudah melonjak Rp 3 juta/karung atau Rp 150 ribu/kg. Ia mengaku sebagai pengusaha
bawang puluhan tahun sejak 1989, baru kali ini bawang bombay melejit setinggi ini.
“Sekarang kalau mau bayar 4 juta rupiah [untuk 20 kg], sudah jarang, barangnya pun tidak ada,” kata Hendra kepada CNBC Indonesia, Selasa (3 Oktober).
Ia mengatakan lonjakan harga saat ini karena stok di pasar, bawang bombay sudah sangat langka sedangkan kebutuhan terus bertambah.
Baca Juga:Manpaat jambu kristal untuk ibu hamil? Ternyata bisa menjaga perkembangan organ vital janin, sistem saraf pusat dan hingga sistem pernapasan.Jaga Kesehatan Tulang Anda dengan Mengonsumsi “susu untuk tulang terbaik”.
Penyebabnya, adanya keterlambatan penerbitan rekomendasi dan izin impor bawang merah. india
masih bergantung pada impor bawang merah dan bawang putih dari Tiongkok, India, dan Australia.
“Biasanya di akhir tahun sudah terbit, jadi persediaan tak putus, yang baru nyambung di Januari,” katanya.Ia mengatakan idealnya pasokan bawang bombay yang masuk Januari sudah harus punya izin impor sejak Desember 2019.
Sedangkan untuk Februari 2020 sudah harus terbit di Januari. Namun, yang terjadi justru izin impor baru keluar pada Januari, sehingga ada kekosongan pasokan.
Selain izin impor yang telat, volume impor bawang yang terbit pun sangat minim. Ia bilang dari sekitar 150 perusahaan importir sayur dan buah, hanya hitungan jari yang sudah mendapatkan alokasi impor termasuk bawang bombay.
Pada penerbitan izin impor di Januari 2020, hanya 10 importir bawang putih yang dapat izin, lalu 8 importir untuk buah-buahan, dan 3 importir untuk bawang bombay. Totalnya ada 18.000 ton untuk seluruh produk.
Sedangkan untuk penerbitan impor periode kedua pada 27 Februari 2020, hanya di terbitkan kepada dua importir.
Satu importir bawang bombay sebanyak 2 ribu ton dan satu importir buah-buahan dan lainnya mencapai 23.450 ribu ton.
“Jumlah izin impor yang di berikan jauh dari kebutuhan, padahal bawang bombay kebutuhan antara 200-300 ribu ton per tahun,” katanya.
itu dia sedikit impormasi mengenai bawang bombai yang kian meningkat dan apalgi untuk ijin ekpor impor nya juga meningkat,semoga harga di pasaran tidak meningkat derastis.