RADARCIREBON.TV- Serial Gadis Kretek ini baru saja di luncurkan oleh Netflix. Kehadiran serial ini banyak menyita perhatian masyarakat Indonesia karena alurnya yang berbeda dan menarik. Tidak hanya ceritanya saja yang menarik, salah satu tempat lokasinya pun, yaitu Pasar kayu muntilan menjadi pusat perhatian.
Serial yang produksi BASE Entertainment dan Fourcolours Films di adaptasi dari novel berjudul sama dengan di sutradarai Kamila Andini dan Ifa Isfansyah. Untuk perannya sendiri di bintangi oleh aktor dan aktris ternama tanah air, seperti Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, Arya Saloka, dan Putri Marino.
Pasa kayu Muntilan ini di ubah menjadi lokasi syuting pada Agustus 2022 lalu. Sejumlah titik di kompleks tersebut di jadikan tim produksi sebagai pasar pada medio 1960-an. Contohnya, ada lapak pedagang kayu di ubah menjadi warung, restoran jadul, serta gudang penyimpanan rokok kretek.
Baca Juga:Hasil Piala Dunia U-17 Mali vs Argentina – Mali Berhasil Menumbangkan Argentina 3-0 Tanpa BalasBernostalgia dengan Hp Legendaris, Segera Hadir Hp Nokia R21 MAX Spesifikasi Tidak Kalah Unggul Harga Masih Terjangkau
“Waktu syuting, ada warung yang di buat mirip pasar di dalam. Di buat stand-stand ada rokok tembakau sayuran mainan. Kayak pasar gitu,” kata seorang pemilik lapak di Pasar Kayu, Evi Handayani, Senin (13/11/2023). Bahkan saat syuting berlangsung, Evi mendapat kompensasi sebesar Rp15 juta karena di sewakan selama sepekan penuh.
Sebetulnya jumlah kompensasi biaya sewa itu di tentukan tergantung lokasi dari lapaknya. Apabila semakin strategis dan besar, semakin besar biaya yang akan di terima.
Tidak Boleh Masuk Area Syuting
Jadi selama proses syuting berlangsung, area Pasar Kayu tak boleh di masuki siapapun termasuk pedagang pemilik lapak, kecuali pemain dan kru. Oleh karena itu, semua barang jualan wajib di pindah agar tidak menggangu selama proses syuting.
Saat proses pemindahan kayu, Evi dan pedagang lain memerlukan waktu total sekitar setengah bulan, sepekan untuk pengosongan, sepekan lagi untuk mengembalikan kayu ke tempat semula. “Kemarin otomatis pasar kayu tutup. Orang-orang yang nggak ikut shooting nggak boleh masuk. Akhirnya kios yang tidak ikut itu dikasih kayak kompensasi, macem-macem,” kata Evi.
Pemain Figuran
Hal yang menarik lainnya dari film Gadis Kretek, ratusan warga sekitar sampai pegawai toko, kuli, hingga pengatar kayu di libatkan untuk jadi pemeran figuran dalam serial Gadis Kretek. Setiap sehari tampil, mereka mendapat bayaran sebanyak Rp150 ribu. Beberapa warga bahkan mendapat kesempatan sepekan full menjadi pemain figuran.
Tak hanya itu, Evi dan warga Pasar Kayu Muntilan di serial gadis kretek kebanyakan membawa kostum sendiri, misalnya menggunakan kebaya jadul dan jarik. Jika tak punya, biasanya dari kru ada yang menyiapkan khusus untuk kostum.
***