RADARCIREBON.TV- Baik itu jalan kaki atau lari merupakan jenis latihan kardio. Jenis olahraga tersebut bermanfaat dalam membakar kalori dan lemak untuk membantu menurunkan berat badan. Selain itu juga, bisa mempertahankan berat badan ideal, meningkatkan stamina, dan yang lainnya.
Latihan kardio ini juga baik untuk kesehatan mental dengan mengurangi kecemasan, stres dan depresi. Yuk, simak olahraga jalan kaki vs lari manakah yang lebih baik.
Mana yang Lebih Baik untuk Pemula?
Apabila kamu baru ingin memulai latihan dan belum terbiasa berlari, maka mulailah dengan berjalan dengan jarak pendek, kemudian secara bertahap tingkatkan jarak dan durasi. Jalan kaki dengan kecepatan 3 km per jam bisa mengurangi risiko terkena penyakit jantung hingga 31%, jika di lakukan secara teratur. Apabila sudah terbiasa bisa meningkatkan kecepatan dengan melakukan jalan cepat atau jogging.
Baca Juga:Mobil Sejuta Umat yang Harganya Bersahabat, Cek Spesifikasi Terbaru Toyota Veloz 2023 – Pilihan Mobil KeluargaTernyata ini Alasan Mengapa Kucing Suka Mencakar Jok Motor : Merupakan Bagian Dari Merawat Diri
Membakar Kalori
Sebetulnya jalan kaki dan lari sama-sama bermanfaat untuk membakar kalori. Namun, lari ini merupakan pilihan yang tepat jika kamu ingin menurunkan berat badan. Karena berlari bisa membakar kalori hampir 2 kali lipat dibandingkan jalan kaki.
Informasi yang di lansir dari American Council on Exercise, seseorang dengan berat 160 pon (72.5 kg) membakar sekitar 15.1 kalori per menit saat berlari. Sedangakan orang dengan berat badan yang sama membakar sekitar 8.7 kalori per menit dengan jalan kaki. Untuk jumlah kalori yang di bakar ketika seseorang jalan kaki atau berlari tergantung dari berat badan, kecepatan, durasi latihan, intensitas latihan.
Lebih Berisiko Menyebabkan Cedera
Meskipun dengan berlari lebih efektif dalam membakar kalori di bandingkan jalan kaki. Ternyata jalan kaki akan lebih aman di lakukan pada kondisi tertentu. Lari merupakan latihan high-impact yang lebih mungkin menyebabkan cedera di bandingkan jalan kaki.
Hal ini di karenakan lari memiliki intensitas yang lebih tinggi dan lebih banyak memberi tekanan pada tubuh terutama tekanan pada sendi. Aktivitas berlari ini akan membebani sendi hingga 3 kali lipat dari beban tubuhmu. Para pelari akan memiliki risiko 20-70% mengalami cedera, sementara pejalan kaki memiliki risiko 1-5% mengalami cedera.
Untuk beberapa cidera yang di alami ini, seperti raktur, cedera pada jaringan lunak, serta peradangan pada otot, tendon, dan jaringan tulang kering (tibia). Tetapi kamu bisa mengambil langkah preventif agar terhindar dari cedera saat berlari. Misalnya menggunakan sepatu yang sesuai, melakukan pemanasan, lari secara rutin, dan tidak berlebihan.
***