RADARCIREBON.TV- Tantrum pada anak adalah reaksi emosional yang seringkali sulit di pahami dan di hadapi oleh orang tua.
Tantrum bisa terjadi pada anak usia balita hingga anak prasekolah, dan bisa menjadi pengalaman yang menantang bagi orang tua.
Beberapa penyebab tantrum melibatkan faktor-faktor fisik, emosional, dan perkembangan anak.
Namun, penting bagi orang tua untuk memahami penyebabnya agar
dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mengelola dan mengobati tantrum.
Salah satu penyebab utama tantrum adalah ketidakmampuan anak untuk mengungkapkan dan mengelola emosinya.
Anak-anak pada usia ini masih dalam tahap perkembangan kemampuan komunikasi verbal dan non-verbal,
Baca Juga:Apa Itu Tantrum? 10 Langkah Yang Dapat Diambil Untuk Mengatasi Tantrum Pada Anak15 Bahasa Gaul Resmi Masuk Daftar KBBI, Kepoin di Sini
sehingga mereka mungkin kesulitan untuk mengekspresikan keinginan, kebutuhan, atau frustasi dengan cara yang tepat.
Selain itu, perubahan lingkungan, perasaan lapar, lelah, atau bahkan ketidaknyamanan fisik dapat menjadi pemicu tantrum.
Faktor perkembangan kognitif juga memainkan peran penting dalam timbulnya tantrum.
Anak-anak pada usia ini sedang mengembangkan otonomi dan ingin lebih mandiri,
namun mereka mungkin belum memiliki keterampilan atau pemahaman yang cukup untuk mengatasi situasi dengan baik.
Keinginan untuk mengontrol lingkungan sekitar mereka dapat menyebabkan frustrasi ketika mereka merasa kehilangan kendali.
Selain itu, perubahan dalam rutinitas harian atau situasi yang tidak di kenal bagi anak dapat menjadi pemicu tantrum.
Anak-anak cenderung merespon perubahan dengan kecemasan dan ketidaknyamanan,
dan tantrum mungkin menjadi cara untuk mengekspresikan ketidaknyamanan tersebut.
Dalam mengobati tantrum, penting bagi orang tua untuk mengambil pendekatan yang sabar dan pemahaman.
Pertama-tama, mengidentifikasi penyebab tantrum dapat membantu orang tua mengantisipasi
dan mencegah terjadinya tantrum di masa mendatang.
Baca Juga:Jadi Viral, Ini Arti Bahasa Gaul “Chindo” dan “Warlok” Banyak Dipake Gen Z- Emang Boleh Se-Gaul Ini?Masterchef Season 11 Jadi Sorotan, Sebut “Cindo” Lebih Privilege dari Warga Lokal- Apa Iya?
Komunikasi yang baik dengan anak, seperti memberikan kesempatan untuk mengekspresikan perasaan mereka,
dapat membantu mengurangi frustrasi dan kemungkinan terjadinya tantrum.
Selain itu, menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak juga penting.
Menyediakan rutinitas yang konsisten, memberikan batasan yang jelas, dan memberikan pilihan
yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak dapat membantu mengurangi ketegangan dan frustrasi.
Dalam situasi tantrum yang sedang terjadi, orang tua dapat mencoba berbagai strategi
seperti memberikan perhatian positif, mendengarkan dengan empati, atau memberikan waktu untuk anak meresapi perasaannya.
Hindari memberikan hukuman fisik atau verbal, dan berfokus pada upaya memahami dan menenangkan anak.