RADARCIREBON.TV- Sedia Payung Sebelum Hujan, Ini 7 Penyakit Aktif di Musim Hujan Selain Flu.
Musim hujan seringkali membawa dampak buruk terhadap kesehatan manusia
karena meningkatkan risiko penyebaran penyakit tertentu. Beberapa penyakit berbahaya dapat muncul atau menjadi lebih umum selama musim hujan.
Beberapa di antaranya termasuk penyakit menular, infeksi saluran pernapasan,
dan masalah kesehatan lainnya yang dapat memberikan ancaman serius bagi masyarakat.
Baca Juga:Penyakit Pneumonia Merajalela, Kenali Ciri-ciri dan Cara Pencegahan BerikutStatus Epidemi Cina: Wabah Pneumonia Misterius Renggut Belasan Nyawa Anak-anak, Sebut Bukan Demam Biasa
Salah satu ancaman utama selama musim hujan adalah peningkatan risiko penyakit menular
seperti demam berdarah, malaria, dan leptospirosis. Air hujan yang menggenang di tempat-tempat tertentu
dapat menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti yang menyebarkan virus dengue penyebab demam berdarah.
Selain itu, genangan air dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Anopheles yang menyebarkan parasit penyebab malaria.
Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat, mengancam kesehatan masyarakat yang tinggal di daerah yang rentan.
Penyakit Aktif di Musim Hujan Selain Flu. Leptospirosis juga menjadi masalah serius selama musim hujan.
Bakteri yang menyebabkan penyakit ini dapat hidup dalam air genangan yang terkontaminasi oleh urin hewan yang terinfeksi.
Orang yang memiliki kontak dengan air tersebut, terutama jika memiliki luka terbuka pada kulit, dapat terinfeksi leptospirosis.
Gejala penyakit ini meliputi demam tinggi, muntah, sakit kepala,
Baca Juga:Lama Hiatus, Serial Naruto Live Action Kembali Digarap- Bawakan Unsur Budaya Jepang nan KentalLevi Ackerman, Pahlawan Terbaik Attack on Titan Akan Diceritakan Lewat Kisah ‘Bad Boy’, Catat Tanggalnya
dan dapat berkembang menjadi kondisi yang mengancam nyawa jika tidak segera diobati.
Infeksi saluran pernapasan, seperti flu dan pilek, juga cenderung meningkat selama musim hujan.
Cuaca dingin dan lembab menciptakan lingkungan yang mendukung penyebaran virus.
Selain itu, polusi udara yang terperangkap dalam tetesan air hujan
dapat memperburuk kondisi pernapasan dan meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan.
Selain penyakit menular, musim hujan juga dapat meningkatkan risiko penyakit kulit.
Kelembaban tinggi dapat menyebabkan kulit menjadi lembab dan rentan terhadap infeksi jamur seperti kurap.
Orang yang memiliki luka atau lecet pada kulit juga dapat mengalami infeksi bakteri yang lebih mudah terjadi karena kondisi lembap.
Untuk mengurangi risiko penyakit selama musim hujan, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Salah satunya adalah menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan sekitar, terutama dalam hal pengelolaan air genangan.
Masyarakat juga perlu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya melindungi diri dari gigitan nyamuk
dan menghindari kontak langsung dengan air genangan yang mungkin terkontaminasi.