RADARCIREBON.TV- Efek samping jeroan ayam yang mungkin banyak orang yang belum tahu bahwa sebagian dari olaah ayam ini memiliki efek samping bagi kesehatan.
Organ dalam ayam atau yang biasa di sebut jeroan ayam, biasa menjadi santapan masyarakat di Indonesia.
Masyarakat negara lain juga mengonsumsi jeroan sebagai salah satu bahan masakan. Lalu, apakah jeroan itu baik untuk di konsumsi?Â
Baca Juga:Ini Dia 2 Jenis Ikan Yang Banyak Di Gunakan Di Akuarium Yang Sangat Terkenal !Wah Wah Cari Tahu Di Sini Yuk “Filosifi ikan koi” !
Bahaya makan jeroan ayam
Meskipun kaya mineral dan vitamin, Anda harus mengonsumsi jeroan ayam secukupnya.
Berikut ini merupakan dampak buruk bagi kesehatan akibat makan jeroan terus-menerus.
1. Meningkatkan kolesterol
Daging jeroan tinggi kolesterol dan lemak trans. Dalam satu porsi kecil (23 gram) jeroan ayam mengandung 196 miligram kolesterol dan 1,02 gram lemak trans.
Makan jeroan terlalu sering bisa menyebabkan kenaikan kolesterol dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Kolesterol tinggi lama-kelamaan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah karena lemak (aterosklerosis). Ini memicu terjadinya serangan jantung atau stroke.
Jika memiliki faktor risiko penyakit jantung, Anda sebaiknya menghindari jeroan dan memilih daging ayam tanpa lemak.
2. Penumpukan racun dalam tubuh
Walaupun kaya protein, vitamin A, dan mineral, jeroan mengandung berbagai racun dan logam berat.
Hati dan ginjal hewan mengandung racun yang disaring dari darah, seperti merkuri, timah, arsenik, kromium, kadmium, dan selenium.
Konsumsi hati atau jeroan dalam waktu lama akan menyebabkan penumpukan logam berat dan racun dalam tubuh.
Baca Juga:Wanpaat Kan Ruangan Kosong Di Rumah Mu Dengan Ide Hiasan Dinding Yang Keren !Mari Kita Bahas Cara Merawat Sepeda Olahraga Dengan Baik Dan Efektif !
3. Kerusakan hati
Vitamin A tergolong sebagai vitamin larut lemak, tubuh Anda akan menyimpan kelebihan jumlah vitamin ini di dalam hati.
Penumpukan vitamin A dapat memiliki efek toksik pada tubuh dan menyebabkan kerusakan hati, bahkan cacat lahir.
Oleh karena itu, ibu hamil perlu menghindari jeroan atau membatasi porsinya.
Konsumsi jeroan berlebihan pun bisa mengarah pada gangguan kelebihan zat besi. Kondisi ini ikut berdampak pada terganggunya fungsi hati.Â
4. Perlemakkan hati
Sebuah penelitian besar dari The British journal of nutrition (2022) mengamati pengaruh konsumsi daging jeroan pada 15.568 orang dewasa yang bebas dari penyakit hati, penyakit kardiovaskular, dan kanker.
Hasil riset menemukan makan daging jeroan sedikit meningkatkan risiko perlemakkan hati nonalkohol.
Jika memiliki riwayat diabetes tipe 2 dan kolesterol tinggi, maka Anda perlu menghindari makan daging jeroan.
Selain itu, peneliti merekomendasikan penelitian lebih lanjut dan uji klinis untuk mengonfirmasi hasil temuan riset tersebut.
5. Kanker kandung kemih
Beberapa tinjauan ilmiah menemukan makan jeroan jangka panjang meningkatkan risiko kanker kandung kemih.
Jika memiliki riwayat infeksi kandung kemih, merokok, atau minum-minuman beralkohol, sebaiknya Anda batasi konsumsi jeroan.
Bicarakan dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui aturan konsumsi yang tepat.