Muara kali bacin di Pelabuhan Kota Tegal, Jawa Tengah, saat ini mengalami sedimentasi atau pendangkalan semakin parah. Kondisi ini membuat ratusan kapal nelayan milik nelayan di pesisir pantura Tegal terjebak pendangkalan dan tak bisa melaut.
Pantauan di lokasi Jumat pagi, tampak sejauh mata memandang pendangkalan menutupi permukaan kali bacin, di Pelabuhan Tegal, tepatnya di Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal.
Bahkan penumpukan sedimentasi berupa material sampah, pasir laut serta pepohonan liar yang tumbuh di tengah sungai, semakin menggunung hampir rata dengan ketinggian permukaan kali bacin.
Baca Juga:Polisi Amankan Pelaku Aksi Sodomi Balita Umur 4 Bulan3 Pelaku Begal Pembacok & Perampas Motor Diringkus
Para pemilik kapal mengaku kecewa dengan kondisi muara kali bacin yang mengalami pendangkalan cukup parah. Hal ini membuat ratusan kapal nelayan di wilayah pesisir pantura Kota Tegal ini kesulitan melaut.
Menurutnya, kondisi pendangkalan di muara sungai kali bacin ini, sudah berlangsung lama hampir 10 bulan berjalan. Namun, hingga saat ini belum ada penanganan serius dari PT Pelindo Pelabuhan Tegal.
Padahal menurutnya, selama ini para pemilik kapal selalu dimintai pajak seperti pungutan hasil perikanan saat lelang ikan sebesar 2,78 persen. Retribusi penerimaan negara bukan pajak sebesar 10 persen, hingga pungutan tambat labuh yang dibayarkan setiap kapal akan melaut.
Pihak Pelindo Pelabuhan Tegal, saat dikonfirmasi terkait pendangkalan muara kali bacin di kawasan Pelabuhan Tegal, mengatakan, bahwa muara kali bacin berada di luar area Pelabuhan Tegal. Sehingga pendangkalan yang terjadi di muara sungai tersebut, bukan kewenangannya, melainkan tanggung jawab balai besar wilayah sungai.
Jika sedimentasi atau pendangkalan yang terjadi di muara kali bacin, tak segera ditangani, para pemilik kapal dan ratusan ABK di Pelabuhan Tegal, mengancam akan mogok melaut dan menggelar aksi unjuk rasa besar besaran di kantor PT Pelindo Pelabuhan Tegal