RADARCIREBON.TV – Berikut ini adalah artikel tentang cara mengalihkan pembicaraan dengan baik dan benar:
Pembicaraan adalah salah satu cara untuk berkomunikasi dengan orang lain. Namun, terkadang kita mungkin menghadapi situasi di mana kita ingin mengalihkan pembicaraan dari topik yang tidak nyaman, membosankan, atau sensitif. Bagaimana cara mengalihkan pembicaraan dengan baik dan benar tanpa menyinggung atau menyakiti perasaan lawan bicara? Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda coba:
Gunakan kalimat transisi yang sopan dan halus
Kalimat transisi adalah kalimat yang digunakan untuk menghubungkan dua topik yang berbeda dalam pembicaraan. Kalimat transisi yang sopan dan halus bisa membantu Anda mengalihkan pembicaraan tanpa terkesan kasar atau tiba-tiba. Contoh kalimat transisi yang sopan dan halus adalah:
Baca Juga:Yuk Cek! Cara Mengetahui Kepribadian Seseorang Melalui Tulisan TanganResep Cara Membuat Ayam Rica Rica yang Pedas Gurih dan Bikin Nagih
- “Ngomong-ngomong, …”
- “Oh, ya, …”
- “By the way, …”
- “Btw, …”
- “Saya ingat, …”
- “Saya teringat, …”
- “Saya mau tanya, …”
- “Saya penasaran, …”
Contoh penggunaan kalimat transisi dalam pembicaraan:
- A: “Kamu tahu gak sih, kemarin aku ketemu mantanku di mall. Dia udah punya pacar baru. Aku sedih banget.”
- B: “Oh, kasihan kamu. Aku tahu rasanya. Tapi, kamu harus move on, ya. Ngomong-ngomong, kamu udah nonton film terbaru yang lagi rame itu belum?”
Pilih topik yang menarik dan relevan
Topik yang menarik dan relevan adalah topik yang bisa menimbulkan minat dan perhatian lawan bicara. Topik yang menarik dan relevan juga bisa membantu Anda mengalihkan pembicaraan dari topik yang tidak menyenangkan atau berpotensi menimbulkan konflik. Contoh topik yang menarik dan relevan adalah:
- Hobi dan kesukaan
- Film, musik, buku, atau acara TV favorit
- Berita atau informasi terkini
- Pengalaman atau rencana liburan
- Kesehatan atau gaya hidup
- Tips atau saran yang bermanfaat
Contoh penggunaan topik yang menarik dan relevan dalam pembicaraan:
- A: “Aku gak suka sama presiden yang sekarang. Dia gak becus ngurus negara. Semua kebijakannya salah.”
- B: “Hmm, aku gak begitu paham politik sih. Tapi, aku suka sama lagu-lagu yang dia nyanyiin. Kamu suka gak sama musiknya?”
- A: “Oh, iya, dia juga penyanyi ya. Aku suka sih sama beberapa lagunya. Kamu suka yang mana?”
Tunjukkan rasa hormat dan apresiasi
Rasa hormat dan apresiasi adalah sikap yang bisa menunjukkan bahwa Anda menghargai dan menghormati lawan bicara. Rasa hormat dan apresiasi juga bisa membantu Anda mengalihkan pembicaraan tanpa membuat lawan bicara merasa diabaikan atau diremehkan. Contoh rasa hormat dan apresiasi adalah:
- Mengucapkan terima kasih atau maaf
- Memberi pujian atau komplimen
- Menyampaikan pendapat atau saran dengan sopan
- Menanyakan kabar atau keadaan
- Menunjukkan empati atau simpati
- Memberi perhatian atau bantuan
Contoh penggunaan rasa hormat dan apresiasi dalam pembicaraan:
- A: “Aku bingung nih, mau kuliah jurusan apa. Aku gak punya minat atau bakat apa-apa.”
- B: “Jangan bilang gitu dong. Kamu kan pintar dan rajin. Aku yakin kamu bisa sukses di jurusan apa pun. Tapi, kalau kamu mau saran, aku rasa kamu cocok sama jurusan psikologi. Kamu kan suka ngobrol dan membantu orang.”
- A: “Wah, makasih ya. Kamu baik banget. Kamu sendiri mau kuliah jurusan apa?”.***