RADARCIREBON.TV- Efek Kesepian bagi Kesehatan- Ketetapan baru Organisasi Kesehatan Dunia
atau World Health Organization (WHO) bahwa kesepian merupakan ancama kesehatan yang dapat sebabkan kematian.
Di nyatakan juga bahwa kesepian masuk menjadi ancaman kesehatan yang mendesak dan tidak boleh di biarkan.
Tak hanya itu, menurut ahli bedah umum Amerika Serikat menyatakan
Baca Juga:Ciri Nyamuk Wolbachia, Pahlawan Pembasmi DBD- Seperti Apa Wujud, dan Tugasnya?Penetapan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Resmi Unesco
bahwa dampak dari kesepian adalah setara dengan konsumsi 15 batang rokok dalam sehari.
peringatan tersebut di buat setelah berlalunya wabah virus Covid-19 yang melumpuhkan sampir semua aktivitas manusia.
mematikan aktivitas ekonomi dan sosial manusia membuat kasus kesepian ini meningkat tajam.
Kesepian adalah suatu kondisi emosional yang dapat di rasakan oleh seseorang
ketika mereka merasa terisolasi atau sendirian. Hal ini bukan hanya tentang keadaan fisik tanpa kehadiran orang lain,
tetapi juga mengenai perasaan terasing, tidak di mengerti, atau tidak memiliki hubungan yang mendalam dengan orang lain.
Kesepian bisa dialami oleh siapa saja, terlepas dari usia, status sosial, atau latar belakang.
Kondisi kesepian seringkali menjadi tantangan psikologis yang kompleks.
Orang yang merasa kesepian mungkin mengalami efek negatif pada kesehatan mental dan fisik mereka.
Baca Juga:Sakti Mandraguna! Perbanyak Konsumsi Ramuan Daun Salam Terbukti Kurangi Anxiety, Teliti Kandungannya Di SiniSi Pahit Namun Legit, Ketahui Khasiat Jamu Mpon mpon Untuk Kesehatan
Perasaan ini dapat memicu stres, kecemasan, dan bahkan depresi jika tidak di tangani dengan baik.
Kesepian juga dapat memengaruhi produktivitas, kualitas tidur,
dan motivasi seseorang untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial.
Di lansir CNBC (21/11) memaparkan dampak mengerikan dari kesepian ini lebih dari sekedar aktivitas merokok 15 batang sehari,
Risiko kesehatan dari kesepian sama seriusnya dengan merokok hingga 15 batang sehari,
dan bahkan lebih besar di bandingkan risiko yang terkait dengan obesitas dan kurangnya aktivitas fisik.
Murthy mengatakan meskipun kesepian sering di anggap sebagai masalah di negara-negara maju,
satu dari empat orang lanjut usia di seluruh dunia mengalami isolasi sosial.
Di antara orang lanjut usia, kesepian di kaitkan dengan peningkatan risiko demensia sebesar 50%
dan peningkatan risiko penyakit jantung koroner dan stroke sebesar 30%.
Hal ini juga akan berdampak buruk pada kehidupan generasi muda.
Angka yang mungkin terlalu rendah menunjukkan bahwa antara 5 dan 15 persen remaja mengalami kesepian.
Di Afrika, 12,7% remaja mengalami kesepian, di bandingkan dengan 5,3% di Eropa.