RADARCIREBON.TV- Indonesia sudah memasuki musim penghujan, tentunya ada banyak hal yang harus di waspadai di antaranya penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue).
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang di sebabkan oleh virus dengue
yang di tularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja,
tanpa memandang usia atau jenis kelamin, dan menjadi masalah kesehatan
yang serius di berbagai negara tropis, termasuk Indonesia.
Baca Juga:Penetapan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Resmi UnescoSakti Mandraguna! Perbanyak Konsumsi Ramuan Daun Salam Terbukti Kurangi Anxiety, Teliti Kandungannya Di Sini
Gejala DBD melibatkan demam tinggi, nyeri otot dan sendi, sakit kepala parah, mual, muntah, dan ruam kulit.
Penyakit ini dapat berkembang menjadi bentuk yang lebih serius,
di kenal sebagai demam berdarah dengue, yang dapat menyebabkan pendarahan internal, syok, dan kematian jika tidak segera di obati.
Habitat nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di air bersih yang tergenang,
seperti bak mandi, ember, atau ban bekas yang mengandung air hujan.
Upaya pemberantasan sarang nyamuk, penggunaan kelambu saat tidur,
dan penggunaan repelen nyamuk juga dapat membantu mencegah penyebaran penyakit ini.
Diagnosis DBD umumnya di dasarkan pada pemeriksaan gejala klinis dan konfirmasi melalui uji laboratorium.
Tentunya berbagai upaya di lakukan untuk menekan penyakit mengerikan ini di Indonesia.
Baca Juga:Si Pahit Namun Legit, Ketahui Khasiat Jamu Mpon mpon Untuk KesehatanBangga! UNESCO Segera Tetapkan Jamu Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Asal Indonesia
dan salah satu solusi yang saat ini di lakukan adalah dengan menyebarkan nyamuk Wolbachia.
nama nyamuk ini masih terdengar asing dan mungkin baru kita dengar.
Nyamuk Wolbachia menjadi sorotan dalam upaya pengendalian penyakit menular,
terutama demam berdarah yang disebabkan oleh virus dengue.
Wolbachia adalah bakteri endosimbiontik yang secara alami di temukan pada banyak spesies serangga, termasuk nyamuk.
Keunikan Wolbachia terletak pada kemampuannya untuk menginfeksi dan mengubah sifat-sifat nyamuk inangnya.
Pendekatan menggunakan Wolbachia untuk mengurangi penyebaran penyakit menular,
seperti demam berdarah, telah di lakukan melalui apa yang di kenal sebagai teknik penggantian vektor.
Dalam konteks ini, nyamuk yang di infeksi Wolbachia di lepaskan ke dalam populasi alamiah nyamuk.
Wolbachia memiliki efek sterilisasi pada nyamuk betina atau mengurangi kemampuannya
untuk mentransmisikan virus kepada manusia saat menghisap darah.
Dengan cara ini, populasi nyamuk yang mampu menyebarkan penyakit
dapat di kendalikan tanpa perlu menggunakan pestisida yang berbahaya.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri nyamuk Wolbachia yang dapat diidentifikasi:
Pertama, nyamuk Wolbachia di kenal karena adanya hubungan simbiotik dengan bakteri Wolbachia.
Kedua, nyamuk Wolbachia memiliki peran dalam kontrol populasi nyamuk.
Ketiga, nyamuk Wolbachia dapat di identifikasi melalui teknik molekuler.
Keempat, nyamuk Wolbachia dapat di gunakan sebagai alat pengendalian vektor penyakit.