Kelas satu dan kelas dua di SDN 1 Kedungdawa Kabupaten Cirebon, terpaksa belajar di gor desa karena bangunan kelasnya ambruk. Guru menilai, pembelajaran di gor desa tidak kondusif, karena suara bergema.
Suara bergema dan riuh dirasakan oleh siswa SDN 1 Kedungdawa Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon. Para siswa terpaksa belajar di gor milik desa, karena bangunan ruang kelas yang ambruk akibat diterpa hujan deras dan angin kencang beberapa waktu lalu.
Pihak sekolah terpaksa menggabungkan siswa kelas satu dan dua, karena ketersediaan ruang kelas yang terbatas terutama karena ambruk diterjang hujan. Menurut guru, kegiatan pembelajaran di gor ini tidak kondusif. Selain suara bergema karena tidak ada sekat seperti di kelas, suasana di gor juga cukup panas sehingga harus memasang kipas angin.
Baca Juga:Pemprov Jabar Terbitkan Perda Perlindungan PerempuanMilad Ke 4 Majelis Taklim An Nisaa
KBM kelas 1 berjumlah 49 siswa dan kelas 2 berjumlah 56 siswa ini digabung dalam satu ruang, berlangsung dari pukul 7 pagi hingga 11 siang.
Sementara, aktivitas pembelajaran di gor desa ini masih belum diketahui berapa lama KBM seperti ini akan berlangsung. Para guru dan siswa berharap, bangunan kelas mereka segera diperbaiki sehingga dapat kembali belajar di kelas.
Sebelumnya, atap bangunan kelas satu SDN 1 Kedungdawa ambruk total, akibat diguyur hujan pada Jumat malam. Kelas dua yang berada di sampingnya juga turut dikosongkan, karena khawatir ikut roboh