Patut Diacungi Jempol! Coldplay Menyumbangkan Kapal Pembersih Sampah untuk Cisandane Jawa Barat : Ternyata Hal ini Bukan untuk Pertama Kalinya

(Foto: Planet Ocean)
(Foto: Planet Ocean)
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Coldplay grup band asal Inggris ini telah berhasil menyelesaikan konser perdananya di Jakarta, pada 15 November lalu. Kemeriahan dan euforianya masih saja terasa hingga saat ini. Tidak hanya menampilkan performa yang luar biasa, Coldplay pun menyumbang kapal pembersih sampah untuk Cisandane.

Mereka juga menitikberatkan perhatian pada pelestarian lingkungan Indonesia. Pada konser mereka ini, pengunjung di larang membawa plastik ke area konser. Coldplay juga melakukan aksi nyata dengan mendonasikan sebuah kapal pembersih sampah, yang di kenal sebagai Interceptor, untuk Sungai Cisadane di Jawa Barat.

Kapal pembersih sungai ini merupakan hasil kerja sama dengan organisasi non-profit The Ocean Cleanup. Melalui unggahan resmi akun The Ocean Cleanup yang menyampaikan apresiasi atas kontribusi mereka. “Kembali lagi, Coldplay memberikan dukungan bagi misi The Ocean Cleanup dalam upaya penyelamatan lautan dari ancaman pencemaran plastik dengan pengenalan Interceptor kedua mereka, di beri nama Neon Moon II,” tulis akun The Ocean Cleanup, Minggu (19/11/2023).

Baca Juga:Meskipun Red Sparks Tak Kunjung Menang, Megawati Tetap Bisa Bertengger Masuk 5 Besar Top Skor Liga Voli Korea – Berikut DaftarnyaMenjadi Pilihan yang Paling Banyak Dicari untuk Keluarga, Toyota rush Terbaru 2023 Hadir dengan Spesifikasi Unggulan – Segera Intip Harganya

“Pada 2021 Kami bersama-sama meluncurkan Interceptor 005 alias Neon Moon I di Malaysia. Sekarang, kami kembali menyatukan kekuatan lagi untuk mendukung Interceptor 020 alias Neon Moon II yang akan segera di luncurkan di Sungai Cisadane, Indonesia,” di kutip narasi video yang di unggah The Ocean Cleanup, Kamis (16/11).

Kapal Pembersih Sampah

Kapal pembersih yang di sumbangkan Chris Martin dkk tersebut berjenis Interceptor Original. The Ocean Cleanup memiliki dua model kapal pembersih, yakni Interceptor Interceptor Original dan Interceptor Tender. Selain itu juga, mereka memiliki dua perangkat penunjang, yaitu Interceptor Barrier dan Interceptor Barricade.

Sebetunya, Neon Moon II bukan kapal pembersih sungai pertama yang hadir di Indonesia. Pada 2018, The Ocean Cleanup meluncurkan Interceptor 001 di Kali Cengkareng. Namun, Neon Moon II di klaim lebih canggih karena memiliki teknologi terkini dari Interceptor Original 3.0.

Berdasarkan informasi dari laman The Ocean Cleanup, Interceptor Original adalah sistem penghalang dan conveyor yang memusatkan dan mengekstrak plastik dari sungai. Bagian jalur aliran sungainya ini tidak akan terganggu, karena kapal menggunakan desain katamaran, yang memungkinkan plastik bisa mengalir bebas ke dalam alat.

Penghalang pada Interceptor memusatkan puing-puing saat mengapung bersama arus dan mengarahkannya ke sabuk konveyor yang bisa di tembus. Pada titik ini, sampah di pindahkan ke atas sabuk ke perangkat ulang-alik otomatis yang mendistribusikan sampah di antara salah satu dari enam kontainer yang terletak di tongkang yang terpisah.

Jika sudah penuh, tongkang di tukar, dan sampah di pindahkan ke fasilitas pengelolaan sampah setempat. Interceptor tidak memerlukan bahan bakar yang berpolusi dan mahal karena menggunakan tenaga surya. Maka dari itu, kapal pembersih sungai ini memiliki biaya operasional yang efisien.

Adanya bantuan ini di harapkan bisa membantu membersihkan sungai Cisadane dari limbah plastik yang menjadi masalah serius. “Visi kami adalah mewujudkan konser tanpa menggunakan plastik sekali pakai, yang sebagian besar di tenagai oleh energi surya,” ucap chris martin.

Baca Juga:Bisa Mengurangi Rasa Kepercayaan Diri Kamu, Berikut Ini 5 Cara Mengatasi Perut Buncit Secara Alami: Supaya Terhindar Dari ObesitasSegera Ganti Hp Lawas Kamu dengan Hp Baru! Berikut Ini Spesifikasi Unggul Dari Hp Huawei Mate 60 Pro: Segera Cek Harganya Sekarang

“Sebagai band yang telah melakukan banyak tur besar, kami ingin berkontribusi dengan cara yang positif. Bagaimana kami bisa mengubah paradigma konser ini dari sekadar mengambil, menjadi momen yang memberi dampak positif bagi lingkungan?” tambah Martin.

***

0 Komentar