RADARCIREBON.TV- Gas Air Mata Pada- Kabar mengejutkan datang dari dunia sepak bola di mana telah terjadi kerusuhan pasca pertandingan antara Gresik United melawan Deltras Sidoarjo.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Joko Samudro, Jawa Timur pada Minggu (19/11/2023).
Berlangsung sengit, laga tersebut menghasilkan kekalahan atas Gresik United.
Skor hingga turun minum menunjukkan 1-2 di mana Deltras keluar sebagai pemenang.
Namun skor tersebut membuat suporter Gresik ngamuk dan berujung kekacauan.
Masa memanas di akhir pertandingan.
Aparat yang berjaga sekuat tenaga menghalau, meredakan amarah penonton.
Baca Juga:Tecno Phantom V Fold The Real Flagship Smartphone, Kombinasi Desain Futuristik dan Teknologi CanggihFoldability Smartphone, Tecno Phantom V Flip Resmi Masuk Indonesia Akhir November- Spesifikasinya Bikin Melek!
Alih-alih damai, aparat justru mengulang masa lalu kelam dengan menggunakan gas air mata.
Bila kita melihat ke belakang, gas air mata membawa malapetaka bagi dunia kulit bundar tersebut.
Bagaikan efek Domino, penggunaan gas air mata nyatanya bukan solusi terbaik untuk melerai masa.
Kanjuruhan menjadi masa lalu begitu memilukan akibat pemakaian gas air mata tersebut.
Bukannya belajar dari kanjuruhan, aparat justru mempertahankan pemakaian bahan kimia berbahaya itu.
Berujung kematian sampai hilangnya rasa percaya organisasi sepak bola atas Indonesia.
Seberapa besar pengaruh gas air mata bagi manusia? berikut selengkapnya
Efek utama dari gas air mata terjadi pada mata dan saluran pernapasan.
Baca Juga:Kabar Tiktok Gelar Tikar Lagi Bukan Hoax, Cara Belanja di Tiktok Shop Bakal BedaIhiy! Jalan Tol Cijago Resmi Beroperasi, Jakarta-Bogor Cuma 45 Menit
Paparan gas ini dapat menyebabkan iritasi pada mata, yang mengakibatkan air mata berlebihan dan rasa terbakar.
Selain itu, inhalasi gas air mata dapat menyebabkan kesulitan bernapas, batuk, dan rasa nyeri pada dada.
Pada beberapa kasus, terutama pada individu dengan masalah kesehatan yang sudah ada,
dampak ini dapat lebih parah dan memerlukan perawatan medis.
Meskipun gas air mata di rancang untuk sementara, penggunaannya yang berlebihan
atau dalam waktu yang lama dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan manusia.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan gas air mata secara berulang
dapat meningkatkan risiko masalah pernapasan kronis dan gangguan mata pada masa mendatang.
Selain dampak fisik, penggunaan gas air mata juga dapat memiliki dampak psikologis pada manusia.
Paparan terhadap gas ini dapat menciptakan rasa ketakutan, kecemasan, dan trauma pada individu yang terkena dampaknya.
Penggunaan gas air mata dalam situasi demonstrasi atau kerusuhan sering kali menuai kritik
karena dapat merugikan individu yang tidak terlibat secara langsung dalam insiden tersebut.
Penting untuk di catat bahwa dampak gas air mata dapat bervariasi tergantung pada faktor
seperti kesehatan individu, durasi paparan, dan jenis gas yang di gunakan.