RADARCIREBON.TV – “The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes” merupakan prekuel dari seri terkenal “The Hunger Games” karya Suzanne Collins.
Novel ini memperkenalkan kita pada masa-masa awal Panem, di mana pemuda masing-masing distrik harus berpartisipasi dalam permainan maut yang di kenal sebagai The Hunger Games.
Cerita berfokus pada karakter Coriolanus Snow, yang kemudian menjadi Presiden Snow. Kita menyaksikan transformasinya dari seorang pemuda ambisius menjadi tokoh yang penuh intrik dan kekuasaan.
Baca Juga:Uchiha Itachi Miliki Kekuatan yang Menyelimuti KegelapanOraginisasi Akatsuki di Naruto: Perjalanan Awal Organisasi Pemberontak Hebat
Collins menggambarkan latar belakang keluarga Snow dan mengungkapkan ketidakadilan serta ketidaksetaraan yang mendasari sistem Panem.
Dengan gaya penceritaan yang mendalam dan karakter yang kompleks, “The Ballad of Songbirds and Snakes” memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia yang keras dan penuh kekejaman yang di ciptakan oleh Collins.
Novel ini menghadirkan pertanyaan moral yang menarik dan menyajikan gambaran yang menyentuh hati tentang korban-korban yang harus di hadapi dalam mencari kekuasaan.
5 Fakta Menarik Mengenai The Hunger Games : The Ballad of Songbirds and Snakes
1. Sinopsis The Ballad of Songbirds and Snakes
Film ini bercerita tentang 64 tahun sebelum Hunger Games pertama terjadi. Setelah Perang Satu Dekade, Panem masih dalam proses pemulihan. Anak dari keluarga Snow yang terhormat adalah Coriolanus Snow, yang berusia 18 tahun. Dia ingin menjadi mentor di Hunger Games ke-10 untuk melanjutkan warisan keluarganya. Namun, Snow yang bersemangat dan bersemangat menjadi mentor Lucy Gray Baird, seorang gadis muda dari Distrik 12 yang miskin. Pada awalnya, Snow tidak menyukai Lucy Gray, tetapi ketika dia menyadari kecerdasan dan bakat gadis itu, dia berubah pikiran. Snow dan Lucy Gray bekerja sama untuk membuat Hunger Games menjadi lebih baik.
Mereka menghabiskan banyak waktu untuk berlatih dan membuat strategi yang akan membantu mereka memenangkan permainan. Namun, mereka juga harus berhadapan dengan peserta dan mentor lainnya. Snow mulai jatuh cinta pada Lucy Gray selama persiapan Hunger Games. Meskipun dia sadar bahwa dia tidak ingin gadis itu terluka, dia juga sadar bahwa dia harus melakukan apa pun yang dia bisa untuk memenangkan permainan. Kisah Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes menceritakan tentang tekad, cinta, dan pengabdian. Film ini akan membuka mata kita pada karakter Coriolanus Snow dan bagaimana dia menjadi presiden yang kejam dan haus akan kekuasaan.
2. Latar Waktu Hunger Games ke-10
The Ballad of Songbirds and Snakes, film Hunger Games, di buat 64 tahun sebelum Hunger Games ke-74, yang berarti itu di buat saat Hunger Games ke-10. Kronologi film ini hampir sama dengan film pertama Hunger Games, meskipun latar waktunya berbeda sepuluh tahun.
Jika pada trilogi Hunger Games, karakter utamanya adalah Katnis Everdeen, yang di mainkan oleh Jennifer Lawrence, seorang penghormatan perempuan dari District 12. Meskipun demikian, tokoh utama prekuel ini adalah Lucy Gray, seorang perempuan muda dari District 12, yang di perankan oleh Rachel Zegler. Karena teknologinya belum maju pada saat itu, penyelenggaraan prequel Hunger Games akan lebih konservatif.
Baca Juga:Profil Anwar Usman: Meniti Jejak Keadilan dan IntegritasIni Deretan Harta Anwar Usman yang Lengser dari Jabatan Ketua Mahkamah Konstitusi
3. Mengungkap Asal-Usul Tradisi Hunger Game
Film Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes akan mengungkap bagaimana permainan sadis itu berasal. Prekuel ini juga akan membahas simbol Hunger Games, seperti burung Mockingjay dan mawar putih Presiden Snow.
4. Masa Lalu Presiden Snow akan Diungkap
Presiden Snow berusia 18 tahun sebelum arc Katnis 64 tahun. Perjalanan Coriolanus Snow muda (Tom Blyth) menjadi mentor bagi Lucy Gray, seorang tribute dari distrik 12.
Ternyata Presiden Snow pernah memiliki hubungan romantis dengan Lucy saat dia masih kecil. Hal ini pasti sangat mengejutkan, karena Presiden Snow terkenal dalam trilogi Hunger Games sebagai antagonis yang antipati dengan warga distrik dan bahkan mungkin kejam.
5. Melengkapi Rangkai Cerita Sebelumnya
Prekuel ini akan menutup celah dalam plot cerita sebelumnya. Fenomena plot hole sendiri masih belum di ketahui penyebabnya. Contohnya, mengapa Plutarch Heavensbee, kepala pengawas permainan, meninggalkan Capitol dan mengapa Presiden Snow berkembang menjadi individu yang kejam.
Selain itu, penonton akan di kenalkan dengan karakter masa lalu Caesar Flickerman, pembawa acara Hunger Games. Terlepas dari fakta bahwa acara tersebut mengambil latar 64 tahun yang lalu, penonton akan di ajak untuk menghidupkan kembali ingatan mereka. Karena itu, prekuel ini akan menggabungkan banyak nama yang akrab dengan dunia Hunger Games yang di tulis oleh Suzanne Collins.