RADARCIREBON.TV – Kabar duka untuk Indonesia, Letnan Jenderal TNI Purnawirawan TB Silalahi tutup usia pada Senin (13/110 pukul 20.19 WIB.
Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Tiopan Bernhard Silalahi meninggal dunia pada usia 85 tahun. Pihak keluarga mengatakan, TB Silalahi menginggal dunia karena faktor usia.
Kabar berpulangnya TB Silalahi di konfirmasi oleh staf, ajudan, dan dokter beliau selama 13 tahun, dr Tota Manurung.
Baca Juga:Profil Muhaimin Iskandar yang Jadil Pasangan Anies Baswedan dalam Pilpres 2024Profil Anies Baswedan, Bacapres di Pilpres 2024 yang Punya Segudang Prestasi
Semua orang tahu bahwa Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Tiopan Bernhard Silalahi adalah MenPAN-RB selama pemerintahan Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto. Kebijakannya juga memengaruhi sistem pemerintahan saat ini.
Menurut dr Tota Manurung, mantan Ketua Yayasan TB Soposurung, TB Silalahi adalah orang yang cerdas, tegas, dan konsisten.
“Selama 13 tahun menjadi staf, ajudan, dokter beliau, dia adalah guru saya, mentor yang cerdas, keras, dan konsisten. Dia seorang nasionalis sejati sekaligus putra Batak Toba yang sangat mencintai Tanah Batak. Visi beliau soal pendidikan dan pengembangan SDM Batak sangat visioner,” sambungnya.
Selain itu, TB Silalahi juga memiliki visi bahwa pendidikan adalah satu-satunya cara untuk mengubah nasib bangsa Indonesia, kata dr Tota Manurung.
Pada hari Minggu, 7 November 2023, dia bahkan terus berbicara dengan TB Silalahi tentang masa depannya di bidang politik.
Profil Tiopan Bernhard Silalahi
Sebagai informasi, Letnan Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Dr. (H.C.) Tiopan Bernhard Silalahi, S.H., adalah mantan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Pembangunan VI.
Dia lulus Akademi Militer Nasional (AMN) pada tahun 1961. Pada tahun 1988, TB Silalahi menjabat sebagai Asisten I Kasad.
Baca Juga:Profil Lengkap Muhammad Syaugi Alaydrus, Kapten Timnas Anies-Imin : Eks Top Gun TNI AUIni Dia Daftar Lengkap “Timnas Amin” Tim Pemenangan Anies-Cak Imin di Pilpres 2024
Selain itu, dia menjabat sebagai Sekjen Departemen Pertambangan dan sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (1993–1998).
Selama hidupnya, ia juga mendirikan Yayasan TB Soposurung Balige, yang membangun asrama berkualitas tinggi yang di sukai oleh siswa sekolah menengah pertama di seluruh Indonesia.
SMA Negeri 2 Balige akan menjadi rumah bagi semua siswa yang mendaftar di asrama ini. Di bangun untuk menyatukan enam sub etnis Batak yang ada di Sumatera Utara: Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Angkola, dan Pakpak, Museum Batak TB Silalahi Center juga di bangun untuk melestarikan warisan budaya Batak di antara budaya modern yang sedang berlangsung.