RADARCIREBON.TV – Diwali, yang juga di kenal sebagai Deepavali, adalah salah satu festival paling bersejarah dan di hormati di India.
Akar sejarah festival ini dapat d itelusuri ke berbagai legenda dan kepercayaan agama Hindu yang mengandung makna mendalam.
Festival ini di rayakan untuk merayakan kemenangan cahaya atas kegelapan, kebenaran atas kejahatan, dan kebahagiaan atas kesedihan.
Baca Juga:Apa Itu Diwali? Berikut Penjelasan Lengkap dan Awal Mula Terbentuknya Tradisi TersebutBegini Sinopsis Film Midway yang Mengisahkan Perang AS Vs Jepang di Samudra Pasifik
Salah satu legenda utama yang terkait dengan festival ini adalah kisah Rama dan Ravana dalam epik Ramayana.
Lord Rama, bersama istrinya Sita dan saudara laki-lakinya Lakshmana, kembali ke kerajaannya di Ayodhya setelah mengalahkan Ravana, raja raksasa yang jahat.
Masyarakat Ayodhya merayakan kepulangan mereka dengan menerangi kota dengan ribuan lampu minyak dan kembang api, menciptakan tradisi cahaya yang menjadi salah satu ciri khasnya.
Sebuah legenda lain yang di hubungkan dengan festival ini adalah kisah Dewa Krisna yang mengalahkan Narakasura, seorang raja setengah manusia setengah rakshasa.
Sejarah Diwali
Krisna menyelamatkan para tahanan Narakasura dan mengembalikan kebenaran dan keadilan. Di beberapa wilayah di India, hari pertama festival ini di kenal sebagai Naraka Chaturdashi, yang di rayakan untuk mengenang kemenangan Krisna atas Narakasura.
Festival ini juga memiliki keterkaitan dengan kisah Mahabharata, di mana Pandavas, setelah mengalami pembuangan selama 12 tahun.
Kembali ke kerajaan mereka di Indraprastha pada hari Kartika Amavasya, yang juga menjadi bagian dari perayaan festival ini.
Baca Juga:Ini Dia Deretan Orang Terkaya di Indonesia yang Bisa Menginspirasi Keberhasilan dan KontribusiProfil Prajogo Pangestu: Pengusaha Sukses yang Jadi Orang Terkaya di Indonesia
Selain dari legenda-religi, festival ini memiliki akar historis yang berkaitan dengan periode kekaisaran Maurya pada abad ke-3 SM.
Festival ini di anggap sebagai festival agraris yang menandai waktu panen dan pengembalian keuntungan ke rumah.
Selama masa ini, masyarakat memuja Dewi Lakshmi, dewi keberuntungan dan kekayaan, untuk memberkati mereka dengan kelimpahan.
Perkembangan sejarah festival ini juga mencakup pengaruh budaya dan perdagangan. Pada masa pemerintahan Kaisar Akbar, festival ini di rayakan di istana dengan kembang api yang megah.
Kemudian, selama masa kolonial, tradisi ini terus berkembang dan memperoleh nuansa yang lebih inklusif, mencerminkan semangat persatuan dan keragaman budaya di India.
Festival ini terus berkembang menjadi festival multibudaya di India dan di seluruh dunia, di mana bukan hanya masyarakat Hindu yang merayakannya, tetapi juga Sikh, Jain, dan bahkan beberapa komunitas di luar tradisi Hindu.
Festival ini menjadi simbol kemenangan, kebahagiaan, dan persatuan yang mencerahkan hati dan mengisi kehidupan dengan harapan.
Dengan sejarah yang kaya dan beragam, festival ini tidak hanya merayakan peristiwa kuno, tetapi juga melambangkan keabadian nilai-nilai manusiawi.