Objek wisata observasi dan edukasi Cikuya Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon yang berdiri di atas lahan sekitar 2.000 meter masih kurang diminati pengunjung. Karena kurangnya sarana dan prasarana, diperlukan konsultan untuk perencanaan pengembangan lahan seluas 8 hektar.
Pemerintah Desa Belawa Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon, telah menyiapkan lahan seluas 8 hektar untuk pengembangan obyek wisata observasi dan edukasi Cikuya. Namun diperlukan perencanaan yang matang, sehingga pemdes memerlukan konsultan yang dapat membuat site plan atau maket pengembangan obyek wisata tersebut agar diminati para wisatawan.
Kuwu Desa Belawa Deni Maulana, mengatakan, obyek wisata observasi dan edukasi Cikuya sebenarnya salah satu obyek wisata langka dan hanya ada satu di Indonesia. Akan tetapi keberadaannya tak mampu berkembang pesat seperti obyek wisata lainnya, dan berkesan monoton didalam lokasi obyek wisata yang hanya seluas 2000 meter persegi.
Baca Juga:Pedagang Makanan Terdampak Naiknya Harga CabaiPasien Cacar Monyet Yang Diisolasi Di RS Sudah Pulang
Dari 8 hektar lahan yang disediakan, nantinya untuk pengembangan wisata buah mangga, panggung budaya, kuliner, outbond kolam renang dan lainnya. Saat ini pihaknya dalam rencana pengembangan obyek wisata observasi dan edukasi cikuya tersebut masih terkendala terkait anggaran.
Rencananya, Pemdes ingin melakukan konsultasi dengan Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Cirebon terkait dengan campur tangan konsultan untuk membuat site plan atau maket perencanaan pengembangan obyek wisata tersebut, agar rencana pengembangan objek wisata tersebut bisa terarah dan sesuai dengan harapan