Peringatan 77 tahun perundingan Linggarjati, dilaksanakan Pemkab Kuningan, dengan menggelar refleksi sejarah, perundingan Indonesia Belanda yang terjadi antara tanggal 10 sampai 15 November tahun 1946. Momen ini menjadi ajang pertemuan, antara pemerintah, pelaku pariwisata dan kuliner, hingga tokoh masyarakat, membahas upaya peningkatkan kunjungan wisatawan, di gedung bersejarah tersebut.
Peringatan 77 tahun perundingan Linggarjati, dilaksanakan Pemkab Kuningan dengan menggelar refleksi sejarah, perundingan Indonesia Belanda yang terjadi antara tanggal 10 sampai 15 November tahun 1946.
Bertempat di auditorium Linggarjati Sabtu malam, momen ini menjadi ajang pertemuan, syukuran, refleksi sejarah, diskusi, dan doa Bersama.
Baca Juga:Gashuku & Ujian Inkai Zona III Jawa Barat Masyarakat Serbu Layanan Adminduk Di Desa BuyutÂ
Acara dihadiri Bupati Acep Purnama, Disporapar, Disdikbud, pemerintah kecamatan dan desa di Kecamatan Cilimus, pelaku pariwisata dan kuliner, hingga tokoh masyarakat.
Acep mengaku, upaya peningkatkan kunjungan wisatawan ke gedung perundingan Linggarjati, pasca beroperasinya Bandara Internasional Kertajati sangat terbuka, terlebih sebuah maskapai penerbangan dari malaysia memasukan 3 lokasi wisata di Kuningan, menjadi bagian dari destinasi wisatawan negara serumpun tersebut, yaitu gedung perundingan Linggarjati, Waduk Darma dan obyek wisata Cibulan.
Sementara itu, kepala Disporapar Kuningan Doktor Elon Carlan menerangkan, upaya peningkatan wisatawan, selaras dengan target 3 juta kunjungan wisatawan Kuningan di tahun 2023.
Pemkab Kuningan menilai, perlu cara baru dalam mempromosikan seluruh destinasi, diantaranya dengan menjalin kerjasama dengan maskapai penerbangan, travel agen, memberdayakan stake holder pariwisata untuk terlibat langsung, seperti mengajak putra daerah, untuk menggelar berbagai festival, mengingat putra daerah dinilai mampu menghadirkan seni dan kearifan lokal untuk menarik wisatwan