RADARCIREBON.TV- Apabila kamu memelihara kucing perlu di waspadai kucing kamu terkena FLUTD (Feline Idiopathic Lower Urinary Tract Disease). Penyebab terjadinya flutd pada kucing ini di karenakan stress dan adanya perubahan jadwal makan.
Menurut Jordan, Febrianix, Yullius, dan Hermawan dalam Studi Kasus flutd pada kucing Nobu di K and P Clinic menyebutkan bahwa penyebab FLUTD pada kucing karena adanya disfungsi kandung kemih dan uretra. Untuk lebih jelasnya lagi, ketahui terlebih dahulu apa itu flutd.
Apa itu FLUTD?
FLUTD merupakan penyakit yang terjadi pada kucing dan menyerang area di bawah kandung kemih. Bentuk tanda-tandanya ini, yaitu adanya pembentukan kristal dalam VU. Perlu kamu ketahui, penyakit ini sering menyerang pada kucing jantan di bandingkan dengan kucing betina.
Baca Juga:Ternyata Ini Alasan Venom 3 Diundur! Kira-Kira Kapan Venom 3 Akan di Rilis? Temukan Jawabannya di SiniCatat Tanggal Warnya! Berikut Ini Daftar Harga Tiket IVE Mulai Dari 1,2 Jutaan : Dapatkan Berberapa Keuntungannya
Hal ini di karenakan struktur uretra pada kucing jantan berbentuk tabung dan memiliki bagian yang menyempit. Sehingga, uretra kucing jantan lebih rentan mengalami penyumbatan. Berikut ini penyebab flutd pada kucing.
1. Perubahan Jenis dan Jadwal Makan
Perubahan jenis dan jadwal makan ini pun perlu kamu perhatikan karena si pemilik suka mengganti jenis makanannya. Untuk menghindarinya, sebaiknya berikan jenis makanan yang sama serta berikan makanan setiap hari di waktu yang sama.
2. Dalam Kondisi FIC
Penyebab lainnya ini di saat kucing kamu sedang dalam kondisi FIC, yaitu mengalami radang di kandung kemih. Kondisi tersebut, kucing akan mengalami penurunan nafsu makan, sulit mengeluarkan urin, hingga lemas.
3. Penyumbatan Uretra
Penyumbatan ini terdiri dari bahan-bahan lunak yang mengandung protein berlendir, mineral, serta sel. Selain itu, dampak dari penyumbatan uretra ini adalah kucing menjadi tidak bisa mengeluarkan urin, sehingga racun dalam tubuhnya pun menumpuk.
Gejala Flutd pada Kucing
- Kucing mengejan saat buang air kecil dan mengeluarkan urin lebih sedikit di bandingkan dengan biasanya.
- Kemudian, frekuensi buang air kecil menjadi meningkat.
- Kucing mengeong atau menangis saat buang air kecil.
- Lalu, kucing mengeluarkan urin di tempat yang tidak biasanya.
- Kucing suka menjilat area kelaminnya dengan berlebihan.
- Keluarnya darah pada urin kucing.
Cara Mengobati FLUTD
Penyembuhan flutd ini memang paling tepat dengan merujuk ke dokter hewan untuk memperoleh penanganan cepat dan mendapatkan resep obat. Nantinya, dokter hewan memberikan beberapa saran, yaitu membatasi interaksi antarkucing, memberikan akses mudah ke tempat pembuangan urin, serta mengubah lingkungan agar kucing tidak stres.
***