RADARCIREBON.TV- Selain meningkatkan produksi air susu ibu (ASI), daun kelor memiliki banyak manfaat kesehatan tubuh lainnya. Sayangnya, daun kelor masih kurang di kenal di dunia.
Nah, karena inilah Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menginstruksikan perlunya penelitian lebih lanjut tentang daun kelor. Lantas, apa saja manfaat daun kelor untuk kesehatan tubuh?
Beragam Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan
Kelor atau dalam bahasa latin Moringa oleifera merupakan tanaman tropis yang memiliki daun kecil, dan bisa tumbuh pada lingkungan yang tidak terlalu subur.
Baca Juga:Manfaat Daun Sirih: Kekuatan Ajaib dalam kesehatan dan Kecantikan5 Pilihan Speaker Bluetooth Terbaik untuk Pengalaman Audio Tanpa Batas
Tanaman herbal ini kaya akan nutrisi seperti vitamin A, vitamin B1, B2, C, kalsium, zat besi, magnesium, dan lain-lain. Kandungannya yang kaya akan vitamin dan mineral, membuat daun kelor memiliki segudang manfaat yang bagus untuk tubuh.
1. Melawan radikal bebas
Radikal bebas yang tinggi dapat menyebabkan stres oksidatif. Kondisi ini berhubungan dengan penyakit kronis, seperti jantung dan diabetes tipe 2. Untuk melawan radikal bebas tubuh memerlukan antioksidan. Nah, daun kelor merupakan tumbuhan yang kaya akan antioksidan seperti quercetin yang mampu menurunkan tekanan darah, dan asam klorogenik yang membantu menurunkan kadar gula.
2. Mencegah kanker
Mengkonsumsi ekstrak daun kelor secara rutin dapat mencegah pertumbuhan sel kanker dalam tubuh. Salah satu kandungan dalam daun kelor, yaitu niazimicin. Ini merupakan senyawa bioaktif yang dapat menekan perkembangan sel kanker. Meski begitu, masih membutuhkan studi lebih lanjut terkait khasiat daun kelor dengan penyakit kanker.
3. Mengandung antiinflamasi
Antiinflamasi adalah zat yang dapat mengurangi peradangan atau infeksi pada tubuh. Mengkonsumsi makanan sehat yang mengandung antiinflamasi seperti sayuran dan buah-buahan, dapat membantu melawan peradangan kronis.Â
Daun kelor memiliki kandungan isotiosianat, yaitu zat anti peradangan untuk membantu mengurangi peradangan pada tubuh. Tahukah kamu, antiinflamasi baik untuk kesehatan wanita, sebab zat ini dapat mengurangi risiko terkena kanker payudara.
4. Menyehatkan tulang
Daun kelor kaya akan mineral, seperti kalsium dan fosfor. Keduanya dapat menjaga tulang tetap sehat dan kuat, serta bersifat antiinflamasi. Ekstrak daun kelor bisa membantu mengobati penyakit tulang. Contohnya, seperti radang sendi dan menyembuhkan tulang yang rusak.
5. Melawan infeksi bakteri
Daun kelor memiliki sifat antibakteri, antijamur, dan antimikroba. Nah, inilah yang menjadikan daun kelor mampu melawan penyakit infeksi dari bakteri seperti Salmonella, Rhizopuz, dan E.coli.
Baca Juga:Menikmati Pesona Pantai Sumatera Barat: Rekomendasi Destinasi Wisata yang MemukauPetualangan Seru di Bukittinggi: 7 Destinasi Wisata yang Akan Membuatmu Terpesona dengan Keindahan dan Sejarahnya!
6. Mengandung senyawa bioaktif tinggi
Senyawa bioaktif termasuk vitamin, flavonoid, alkaloid, dan komponen makanan penting lainnya, dapat di temukan dalam jumlah yang signifikan dalam ekstrak daun kelor.
Senyawa ini bermanfaat dalam mengobati kondisi penyakit kronis. Contohnya, tekanan darah tinggi, diabetes, resistensi insulin, kanker, dan peradangan secara keseluruhan.
7. Sumber vitamin C
Selain dari buah-buah masam, vitamin C juga terdapat dalam daun kelor. Daun kelor ternyata juga kaya akan vitamin C (asam askorbat) yang memiliki beragam khasiat. Misalnya, seperti mencegah munculnya penyakit kronis, mencegah serangan jantung, dan mempercepat penyembuhan luka. Menurut studi dari American Journal of Clinical Nutrition, orang yang memiliki kadar vitamin C yang tinggi cenderung lebih rendah terkena penyakit stroke.
8. Melindungi dan menutrisi kulit dan rambut
Tidak hanya daunnya ternyata biji kelor juga bermanfaat untuk kecantikan. Minyak biji kelor bermanfaat untuk melindungi rambut dari radikal bebas dan menjaga rambut tetap bersih dan sehat. Sementara itu, kandungan proteinnya dapat melindungi sel kulit dari kerusakan.
Itulah manfaat dari daun kelor untuk kesehatan tubuh. Banyak sekali, bukan?