Pemilihan kuwu serentak 2023 di Kabupaten Cirebon telah usai, namun masih menyisakan riak pasca pilwu di masing-masing desa yang melaksanakannya. Salah satunya peristiwa yang terjadi beberapa hari kemarin, dimana massa hingga merangsek masuk ke masjid. FKKC Babakan meminta pergantian pengurus DKM jangan dikaitkan dengan pilwu.
Keributan yang terjadi di Desa Babakan Gebang, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon dimana adanya pergantian dewan kemakmuran masjid (DKM) Nurul Huda, dikaitkan konflik pasca pilwu, membuat Ketua FKKC Babakan, Alimudin angkat bicara.
Alim mengatakan, pada umumnya empat desa di Kecamatan Babakan yang melaksanakan pilwu tergolong aman dan kondusif. Bahkan dalam pelaksanaannya pun berjalan lancar tanpa ekses. Namun ditengah perjalanan, adanya pergantian pengurus DKM di Desa Babakan Gebang, yang dikaitkan dengan pelaksanaan pilwu di desa setempat sangat disayangkan.
Baca Juga:Polsek Arjawinangun Gelar Operasi PekatPolresta Cirebon Ikuti Deklarasi Pemilu Damai Serentak Se-Indonesia
Menurutnya dalam pergantian pengurus DKM itu sesuatu yang lumrah terjadi di berbagai masjid, sehingga adanya pergantian kepengurusan DKM di Babakan Gebang itu seharusnya jangan dicampur adukkan dengan pelaksanaan pasca pemilihan kuwu. Dari Indo yang diperoleh, pergantian DKM di Desa Babakan Gebang, sebenarnya sudah lama terjadi sebelum pelaksanaan pilwu, namun pergantian bisa terlaksana setelah pelaksanaan pilwu.
Sementara, sebagai warga negara memiliki hak untuk berpolitik, namun demikian tetap harus juga mengedepankan politik yang humanis dan beretika. Pengurus DKM ikut berpolitik diperbolehkan, asalkan berpolitik yang santun dan mengedepankan politik yang tidak menyebarkan ujaran kebencian