Kisah Nabi Muhammad SAW Dari Lahir Hingga Wafat

Kisah Nabi Muhammad SAW/Dompet Dhuafa Jateng
Kisah Nabi Muhammad SAW/Dompet Dhuafa Jateng
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Kisah Nabi Muhammad SAW adalah kisah hidup yang penuh inspirasi dan pedoman bagi umat Islam di seluruh dunia.

Lahir di Mekah pada tahun 570 M, Nabi Muhammad di pilih oleh Allah untuk menjadi rasul terakhir dan membawa ajaran Islam kepada umat manusia.

Nabi Muhammad SAW tumbuh dalam keadaan yatim piatu dan menghadapi banyak cobaan dalam hidupnya.

Baca Juga:Jangan Sampai Sold Out! Ini Link Tiket Konser Ed Sheeran di Jakarta yang Mulai di Jual SekarangKiky Saputri Kecewa Materi Roasting Ganjar Banyak yang di Cut, Ganjar Pranowo Membantah : Kurang Keras Kok

Namun, kejujuran, kebijaksanaan, dan integritasnya membuatnya di juluki “Al-Amin” atau “yang terpercaya” oleh masyarakat Mekah.

Setelah menginjak usia 40 tahun, Allah memberikan wahyu pertama kepadanya, dan misi kenabian di mulai.

Kisah Nabi Muhammad penuh dengan momen-momen penting, seperti Hijrah ke Madinah, perang-perang yang di jalani untuk mempertahankan Islam, dan penyatuan suku-suku Arab.

Nabi Muhammad juga mengajarkan nilai-nilai kasih sayang, perdamaian, dan kesederhanaan kepada pengikutnya.

Kisah hidup Nabi Muhammad adalah contoh sempurna tentang bagaimana seseorang bisa menjadi pemimpin yang adil, bijaksana, dan penyayang.

Ia juga membawa ajaran Islam yang meliputi ibadah kepada Allah, hubungan antarmanusia, serta pedoman etika dan moral.

Kisah Nabi Muhammad SAW akan selalu menjadi sumber inspirasi bagi umat Islam dan seluruh umat manusia.

Baca Juga:Ini Dia Sosok Satria Mahathir yang Sebut Cewek Pemakai Android Seperti Cabe-cabean Ngantuk, Ternyata Anak Jendral!Wadaw Mirip Banget Levi AOT Ini Sih! 5 Cosplayer Terkeren dan Tertampan yang Berbalut Jubah Attack on Titan

1. Kelahiran Nabi Muhammad Nabi SAW

Nabi Muhammad lahir di Makkah hari Senin, 12 Rabi’ul Awal pada tahun 571 kalender Romawi (1450 tahun yang lalu). Rasul lahir dari ibu bernama Aminah dan ayahnya bernama Abdullah. Tahun tersebut juga di sebut sebagai Tahun Gajah yakni tahun ketika pasukan gajah di bawah pimpinan Abrahah Habasyah tengah menyerang Ka’bah. Allah SWT pun menghentikan aksi mereka dengan segala kebesaranNya. Burung ababil pun datang menjatuh batu-batu untuk mendatangkan wabah penyakit.

Kisah lahirnya Nabi Muhammad SAW terdapat dalam Surat Al Fil yang artinya Tahun Gajah. Rasulullah lahir sekitar masa ini dan tumbuh sebagai seorang yatim piatu karena ayahnya, Abdullah, meninggal sebelum ia genap berusia 3 tahun. Semasa kecil, ia di besarkan oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Saat Nabi lahir, seorang ibu bernama Halimah Sa’diyah rela menyusui Muhammad meski ASInya sulit di produksi. Namun berkat keikhlasan Halimah, Allah SWT membalasnya karena setelah itu ASInya keluar melimpah.

2. Masa Kecil Nabi Muhammad

Nabi Muhammad lahir sebagai anak yatim di rumah Abu Thalib. Semasa kecilnya, Rasulullah tumbuh dan menjalani kehidupan seperti anak lainnya. Ada tradisi Quraisy kuno bahwa pada hari kedelapan belas, ibunya harus menyembunyikannya di dalam rumah. Tradisi Quraisy ini berarti Nabi Muhammad baru bisa merasakan kasih sayang ibunya hingga ia berusia 8 hingga 10 tahun. Hal ini mengakibatkan dia di rawat oleh Halimah binti Sa’diyah selama tiga tahun. Nabi pada masa itu adalah seorang anak yang tanggap, baik hati dan cerdas.

3. Masa Remaja Nabi Muhammad

Pada masa Remasa, Nabi Muhammad SAW di lindungi dari bahaya oleh sahabat-sahabat di sekitarnya. Hingga pada suatu hari, Rasulullah menceritakan kisah dua kali duduk mendengarkan pesta pernikahan di masa Jahiliyah. Allah justru menutup telinganya sampai tertidur dan terbangun esoknya. “Setelah itu, aku tidak pernah lagi berniat mengikuti perbuatan buruk.” (HR Thabrani). Muhammad berulang tahun ke 20 di Mekkah, bertepatan dengan peristiwa Harbul Fijar antara suku Quraisy dengan suku Qais dan Aylan.

4. Nabi Muhammad Menjelang Dewasa

Seiring bertambahnya usia Nabi Muhammad, beliau semakin terlibat dalam dunia bisnis. Nabi pun berdagang dengan sahabat terdekatnya, Saib bin Abi Saib. Baru pada usia 25 tahun Rasulullah berbisnis dengan seorang wanita yang sangat kaya raya bernama Siti Khadijah. Perkenalan Muhammad dengan Khadijah bermula dari dunia perdagangan. Wanita ini membiayai kafilah perdagangan dari Mekah ke Suriah dan kemudian membagi keuntungannya dengan mitranya. Inilah alasan mereka melakukan perjalanan dagang ini. Buku Kehidupan Nabi Muhammad SAW ini menceritakan berbagai tanda-tanda kerasulannya yang terjadi sejak ia masih kecil, serta perjalanan hidupnya yang melewati banyak rintangan.

5. Pernikahan Nabi Muhammad dan Khadijah

Berbagai aktivitas bisnis yang melibatkan mereka berdua membuat Khadijah tertarik. Wanita ini akhirnya mengutus temannya, Nafisah binti Umayyah, untuk menyampaikan keinginannya yaitu melamar Muhammad. Muhammad SAW pun mengumumkan kabar baik ini kepada pamannya. Salah satunya, Hamzah bin Abdul Muttalib kemudian menemani Muhammad menemui Khuwailid bin Asad untuk melamar Khadijah. Maka mereka menikah ketika Nabi berumur 28 tahun.

6. Nabi Muhammad Mendapatkan Wahyu Pertama

Sebelum menjadi rasul, Nabi Muhammad mendapat anugerah istimewa dari Allah, seperti wajah bersih berseri. Padahal, itu merupakan tanda kebesaran Tuhan yang menunjukkan akan datangnya nabi terakhir dengan jabatan tertinggi hingga akhir zaman. Nabi Muhammad bermimpi ketika malaikat Jibril menghampirinya. Nabi sendirian di gua Hira, tepat di sebelah Jabal Nur. Wahyu pertama yang di bawanya dari Allah datang, tepatnya surat Al – “Alaq 1 – 4.

7. Dakwah Pertama Nabi Muhammad

Nabi Muhammad SAW akhirnya mulai berdakwah secara terbuka kepada keluarga terdekatnya, khususnya Bani Hasyim. Hanya Ali bin Abu Thalib yang siap menerima dan memutuskan beriman kepada Allah. Selama ini, Abu Thalib membantu melindungi rasul saat berdakwah. Dakwah publik ini selalu mendapat tentangan dari pihak Quraisy. Bahkan ada yang menuduh Nabi Muhammad SAW gila dan melontarkan kata-kata kotor padanya. Abu Jahal dan Abu Lahab sebagai pamannya bahkan menentang Rasul dalam dakwahnya.

8. Pertentangan dari Kaum Kafir Quraisy

Bersama dengan kaum kafir Quraisy lainnya, Abu Jahal dan Abu Lahab menentang dakwah Rasulullah. Keduanya bahkan sempat mengintimidasi pengikutnya agar meninggalkan Nabi. Mereka khawatir jika ajaran dari Muhammad hanya bisa merusak agama nenek moyang yakni menyembah berhala. Banyak dari kaum Quraisy yang mencoba segala cara untuk membunuh Nabi Muhammad. Mereka juga memberikan uang tebusan pada Abu Thalib agar membiarkan Rasul wafat. Rencana pembunuhan ini seringkali melibatkan orang asing agar tidak mengganggu perang saudara.

9. Perintah Berzakat di Zaman Rasulullah

Memasuki era Rasulullah SAW, tepat pada tahun pertamanya di Madinah, Rasulullah dan para sahabat serta Muhajirin masih berjuang untuk bertahan hidup. Memang tidak semuanya adalah orang-orang berkecukupan, kecuali Usman bin Affan. Kondisi umat Islam mulai sejahtera pada tahun kedua Hijriah, setelah itu muncul perintah zakat. Nabi terakhir Muhammad SAW segera mengutus Mu’adz bin Jabal sebagai Qadli di Yaman. Rasul juga menasihatinya untuk menyampaikan hal ini kepada ahli kitab.

10. Perintah Kurban di Masa Rasulullah

Nabi Muhammad SAW melaksanakan perintah kurban saat menunaikan Wada Haji di Mina. Saat itu, Nabi menyembelih hingga 100 ekor unta. Dia melakukannya sendiri sebanyak 63 ekor sedangkan sisanya di titipkan kepada Ali Bin Abi Thalib. Nabi Muhammad melakukan pembantaian ini setelah menunaikan salat Idul Adha. Perintah ini muncul dalam surat Al Hajj ayat 36 tentang jenis hewan yang boleh di kurbankan umat Islam. Sebagai seorang muslim, Anda juga harus mengetahui cara menyembelih dan apa tujuannya.

11. Wafatnya Nabi Muhammad

Abu Bakar, sahabat Nabi Muhammad SAW yang tidak hadir di Madinah, terjadi peristiwa yang sangat menyedihkan. Nabi wafat bersamaan dengan turunnya wahyu Allah, tepatnya surat Az Zumar ayat 30 yang artinya “Sesungguhnya kamu akan mati dan mereka juga akan mati. Nabi Muhammad mulai jatuh sakit pada bulan Shafar, 11 Hijriah. Ia mengalami sakit kepala dan demam yang menyebabkan suhu tubuhnya meningkat. Kondisi ini terjadi sekitar 2 minggu. Rasulullah akhirnya menyambangi rumah istrinya dan sampai di kediaman Aisyah dalam kondisi lemah.

0 Komentar